Bukan Corona, Tetapi Virus Berbahaya Yezo (Yezv) Ditemukan Jepang
Kelompok penelitian seperti Universitas Hokkaido telah mengumumkan bahwa mereka telah menemukan virus baru, Yezo (Yezv) yang terinfeksi oleh gigitan
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Penemuan spesies baru virus Yezo (Yezv).
Infeksi yang ditularkan melalui kutu.
Ditemukan para dokter Universitas Hokkaido baru-baru ini.
Bukan virus corona namun cukup berbahaya juga.
Kelompok penelitian seperti Universitas Hokkaido telah mengumumkan bahwa mereka telah menemukan virus baru, Yezo (Yezv) yang terinfeksi oleh gigitan kutu dan menyebabkan gejala seperti demam dan nyeri otot. Kelompok peneliti meminta perhatian untuk menghindari digigit kutu, dan mengatakan bahwa perlu segera menerapkan sistem inspeksi.
Penemuan mereka sebagai hasil dari penyelidikan pasien yang memiliki gejala seperti demam dan nyeri otot setelah digigit kutu sejak tahun lalu.
Saat terinfeksi Yezo (Yezv) , gejala seperti demam, kehilangan nafsu makan, dan penurunan trombosit dan sel darah putih muncul dalam beberapa hari hingga 2 minggu, sehingga 7 orang dipastikan terinfeksi antara 7 tahun lalu dan tahun lalu.
Selain pasien, virus telah dikonfirmasi pada kutu yang hidup di Hokkaido, dan juga telah dikonfirmasi bahwa ada hewan liar yang memiliki antibodi terhadap virus, sehingga dikatakan bahwa virus tersebut telah menjadi mapan di Hokkaido.
Kelompok peneliti berencana untuk menyelidiki situasi distribusi secara nasional di masa depan, dan Keita Matsuno, seorang dosen di Institut Penelitian Gabungan Internasional untuk Zoonosis, Universitas Hokkaido, mengatakan, "Kami akan segera menyiapkan sistem pengujian dan terus menyelidiki tingkat keparahan dan perkembangannya di Jepang. Gejalanya. Itu perlu dilakukan segera," tekannya.
Selain itu dia memperingatkan agar masyarakat berhati-hati jangan sampai digigit kutu, terutama saat memasuki daerah pegunungan.