Biarawati Kolombia Akhirnya Bebas Setelah 4 Tahun Diculik Para Jihadis di Mali
Biarawati Kolombia bernama Gloria Cecilia Narvaez, yang diculik pada 2017 akhirnya dibebaskan pada Sabtu (9/10/2021).
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Citra Agusta Putri Anastasia
TRIBUNNEWS.COM - Seorang biarawati Kolombia bernama Gloria Cecilia Narvaez, yang diculik pada 2017, akhirnya bebas.
Ia dibebaskan pada Sabtu (9/10/2021) lalu.
Kala itu, Cecilia Narvaez diculik oleh para jihadis di Mali.
Dikutip dari CNA, kantor kepresiden Mali memberi penghormatan atas keberanian Suster Gloria Cecilia Narvaez, yang ditahan selama empat tahun delapan bulan.
Orang kuat Mali, Kolonel Assimi Goita, meyakinkan rakyat Mali dan masyarakat internasional bahwa sedang dilakukan upaya untuk membebaskan semua orang yang masih ditahan di Mali.
Uskup Agung Bamako, Jean Zerbo, membenarkan pembebasan Narvaez dan mengatakan bahwa Narvaez dalam keadaan baik-baik saja.
Baca juga: Akan Disuntik Mati Minggu Ini, Wanita di Kolombia Mengaku Lebih Banyak Tertawa dan Tidurnya Tenang
"Kami banyak berdoa untuk pembebasannya. Saya berterima kasih kepada otoritas Mali dan orang-orang baik lainnya terhadap pembebasan ini," kata uskup.
Kakaknya, Edgar Narvaez, juga mengkonfirmasi pembebasan Narvaez.
"Dia dalam keadaan sehat, terima kasih Tuhan. Mereka mengirimi saya foto dan dia terlihat sehat," katanya.
Dikutip dari Aljazeera, sebuah sumber mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa biarawati itu tidak diperlakukan dengan buruk selama penahanannya.
Selama ditahan dia telah belajar Alquran.
“Negosiasi berlangsung berbulan-bulan, bertahun-tahun,” kata sumber itu.
Namun tidak ada penjelasan lebih lanjut terkait hal tersebut.
Direktur polisi nasional Kolombia, Jorge Luis Vargas menyambut baik berita pembebasan Narvaez.
Baca juga: Dubes RI untuk Republik Kolombia Priyo Iswanto Terima Penghargaan Carlos Lemos Simmonds
"Hari ini ada berita yang sangat baik untuk Kolombia, juga untuk polisi nasional atas semua upaya yang dilakukan selama bertahun-tahun untuk mengamankan pembebasan rekan senegaranya," katanya.
Vargas mengatakan pertemuan telah diadakan dengan beberapa duta besar Eropa dan Afrika untuk mencoba mengamankan pembebasan biarawati itu.
Dia tidak mengatakan apakah ada uang tebusan yang dibayarkan untuk Narvaez.
Narvaez telah disandera pada 7 Februari 2017, di Koutiala, sekitar 400 km timur ibu kota Mali, Bamako.
Saat itu, dia bekerja sebagai misionaris.
Banyak laporan simpang siur tentang dia selama bertahun-tahun.
Baca juga: Biarawati di Myanmar Berlutut pada Polisi Bersenjata: Jangan Tembak Anak-anak, tapi Tembak Saya
Pada awal 2021, dua orang Eropa yang berhasil melarikan diri dari penangkaran melaporkan bahwa Narvaez baik-baik saja.
Kemudian pada bulan Maret, saudara laki-lakinya menerima bukti bahwa dia masih hidup.
Mali telah berjuang untuk menahan pemberontakan jihadis yang pertama kali muncul di utara negara itu pada 2012.
Sejak itu pemberontakan menyebar ke negara tetangga yakni Burkina Faso dan Niger.
Penculikan, yang dulu jarang terjadi, menjadi lebih umum dalam beberapa tahun terakhir karena krisis keamanan semakin dalam di Mali, khususnya di pusat bekas jajahan Prancis.
(Tribunnews.com/Yurika)