Tewasnya Selebgram Gabby Petito Ternyata karena Dicekik, Tunangan yang Jadi Sosok Kunci Masih Hilang
Terungkap selebgram Gabby Petito tewas karena dicekik. Hingga saat ini, sosok kunci sang tunangan masih menghilang.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Pravitri Retno W
Brian Laundrie adalah satu-satunya orang yang berkaitan langsung dengan kematian sang kekasih, Gabby Petito.
Baca juga: Kim Jong Un Sebut Amerika Serikat adalah Akar Penyebab Ketegangan
Baca juga: Bertemu Dengan Taliban, Amerika Seriikat Setuju Memberi Bantuan untuk Warga Afghanistna
Namun, hingga kini dia masih menghilang.
Orang tua Laundrie mengatakan putranya pergi mendaki pada 14 September lalu dan belum kembali hingga saat ini.
Laundrie belum didakwa kejahatan yang berkaitan dengan pembunuhan Gabby Petito.
Kendati demikian, FBI telah mengeluarkan surat perintah penangkapan federal karena Brian Laundrie dituduh menggunakan kartu debit milik Gabby setelah kematiannya.
Pada Selasa, pengacara keluarga Laundrie, Steve Bertolino mengatakan tuduhan itu seharusnya tidak dihubungkan dengan kematian Gabby.
"Brian hanya dianggap sebagai orang yang berkepentingan sehubungan dengan kematian Gabby Petito," katanya dalam sebuah pernyataan kepada media AS.
"Saat ini Brian masih hilang dan ketika dia ditemukan, kami akan menangani tuduhan penipuan yang tertunda terhadapnya."
Gabby Petito dan Brian Laundrie melakukan road trip menggunakan van putih untuk berkeliling ke wilayah AS Barat selama musim panas.
Mereka mendokumentasikan perjalanannya di media sosial Instagram.
Baca juga: Pulang ke Tanah Air, Dubes Sukmo Harsono Blusukan Cari Produk untuk Genjot Ekspor ke Amerika Latin
Baca juga: Amerika Serikat Diam-diam Latih Pasukan Taiwan, Terjadi Sejak Donald Trump Menjabat
Namun, Laundrie kembali ke rumahnya di Florida pada 1 September tanpa Gabby.
Keluarga Gabby Petito pun tidak bisa menghubungi putrinya hingga dilaporkan hilang pada 11 September.
Publik sempat dihebohkan dengan video pengakuan sejumlah saksi yang mengatakan Gabby dan Laundrie sempat bertengkar di wilayah Utah, pada Agustus lalu.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)