Akankah Alec Baldwin Didakwa Setelah Tembak Kru Film? Ini Kata Pakar Hukum
Ahli hukum beri penjelasan terkait tuntutan yang dihadapi Alec Baldwin setelah tak sengaja tembak kru film hingga tewas pada Kamis (21/10/2021).
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Seorang ahli hukum memberi penjelasan terkait tuntutan yang dihadapi Alec Baldwin setelah tembak kru film hingga tewas.
Pada Kamis (21/10/2021), aktor film Amerika Serikat, Alec Baldwin tak sengaja tembak sinematografer, Halyna Hutchins di lokasi syuting film Rust di New Mexico.
Lantas, apakah Alec Baldwin akan menghadapi tuntutan atas kematin Hutchins?
David Ring, seorang pengacara pengadilan Los Angeles, memberikan pendapatnya.
"Berdasarkan apa yang kita ketahui sekarang, sepertinya Alec Baldwin tidak menjadi fokus kasus kriminal karena dia diberikan pistol dan dia (pun) diberitahu bahwa itu adalah 'cold gun', yang artinya seseorang telah melihat tidak ada amunisi di dalamnya," kata Ring, seperti dikutip dari people.com.
"Dan saya pikir dia memiliki hak untuk mempercayai itu, dan berasumsi bahwa (pistol) memang aman," imbuhnya.
Baca juga: Asisten Sutradara yang Berikan Pistol ke Alec Baldwin Ternyata Sempat Dipecat karena Kasus Serupa
Baca juga: Kepala Divisi Senjata di Lokasi Set Film Alec Baldwin Disebut Amatiran dan Masih Hijau
Asisten direktur, Dave Halls, mengatakan Baldwin telah diberitahu bahwa pistol itu aman, yang berarti tidak ada peluru tajam di dalamnya, sebelum Halls menyerahkan senjata api kepada Baldwin.
Hingga saat ini, Halls belum berkomentar secara terbuka tentang situasi tersebut.
Ring menambahkan, dia tidak berpikir Baldwin akan melakukan tindak kriminal yang menyebabkan insiden salah tembak kepada Hutchins.
Sehari setelah syuting, sumber produksi mengatakan bahwa anggota kru yang mengerjakan film merasa tidak tenang saat berada di lokasi syuting di New Mexico.
"Pasti ada kemungkinan pihak berwenang mengatakan ini adalah tindakan berbahaya sehingga siapa pun yang bertanggung jawab, termasuk produser, entah bagaimana bertanggung jawab secara pidana," kata Ring.
Kemudian, ia menambahkan bahwa kasus tersebut sulit dibuktikan.
"Itu kasus yang jauh lebih sulit untuk dibuktikan," imbuhnya.
Sementara itu, pengacara pembela kriminal, Albuquerque Erlinda Johnson, mengatakan tuduhan pembunuhan tidak disengaja bisa saja diajukan, termasuk terhadap Baldwin.
"Siapa pun yang memegang senjata api memiliki kewajiban memeriksanya untuk setiap peluru hidup," kata Johnson.
"Ada banyak tanggung jawab perdata di sini. Ini akan menjadi mimpi buruk (bagi orang-orang yang terlibat dengan film itu)," tambahnya.
Mengenai tanggung jawab perdata lebih lanjut, Ring mengatakan tidak menutup kemungkinan Baldwin akan disebutkan dalam gugatan kematian yang salah jika diajukan oleh keluarga Hutchins.
"Dia bisa saja disebutkan namanya dalam gugatan kematian yang salah. Dia hanya perlu membuktikan bahwa ada kelalaian yang menyebabkan penembakan itu, dan itu standar yang jauh lebih rendah daripada kasus pidana," katanya.
Ring menambahkan bahwa insiden itu terjadi karena kelalaian.
Baca juga: Aktor Alec Baldwin Tak Sengaja Tembak Kru Film, Asisten Sutradara Sempat Menyebut Pistol Itu Aman
Baca juga: Profil Alec Baldwin, Aktor Hollywood yang Tembak Mati Kru Film, Paman Istri Justin Bieber
"Jelas ada kelalaian (dalam kasus ini) dan itu tergantung pada siapa yang lalai. Tetapi pada akhirnya perusahaan produksi yang bertanggung jawab. Itu terjadi di tangan mereka," imbuh Ring.
Rings juga menjelaskan, orang yang bertanggung jawab atas kejadian itu dapat menerima gugatan terkait kesalahan yang menyebabkan orang mati.
"Siapa pun yang seharusnya bertanggung jawab akan disebutkan namanya dalam gugatan kematian yang salah," pungkasnya.
Kronologi Alec Baldwin Tembak Kru Film
Sutradara Film Rust, Joel Souza, mengingat-ingat kembali detik-detik Alec Baldwin menembak mati sinematografer Halyna Hutchins (42) di lokasi syuting.
Publikasi rincian baru dari kasus ini kemudian dirilis pada Minggu (24/10/2021) malam, dilihat oleh The New York Times.
Menurut publikasi, Souza mengatakan Baldwin sedang berlatih adegan yang mengharuskan ia mengarahkan pistol ke arah lensa kamera.
Senjata api yang dipegang Baldwin, yang telah diberitahu tidak berisi peluru hidup, tiba-tiba meledak.
Souza, yang terluka dalam insiden itu, menyebut mendengar "sesuatu seperti cambuk dan kemudian letupan keras."
Dia mengatakan kepada penyelidik bahwa dia percaya senjata itu aman.
Pistol itu juga telah diklaim "cold gun," yang berarti aman untuk digunakan.
Di hari kejadian, setelah bersiap untuk adegan di lokasi syuting di gereja, ada istirahat makan siang.
Kru dibawa dengan shuttle ke tempat lain untuk makan.
Souza mengatakan mereka kembali ke lokasi syuting setelah makan tetapi dia "tidak yakin apakah senjata api itu diperiksa lagi."
Dalam laporan lengkap tentang penembakan fatal itu, ia menggambarkan Baldwin sedang duduk di bangku gereja kayu.
Baldwin berlatih adegan mengarahkan pistol ke lensa kamera.
Souza mengatakan dia berdiri di belakang Hutchins dan "melihat sudut kamera".
Ia lalu melihat Hutchins memegang bagian tengah tubuhnya dan mulai oleng ke belakang, sebelum Souza sendiri menyadari dia berdarah di bahunya.
Hutchins mengalami luka tembak di bagian dada.
Ditanya tentang "perilaku kru", Souza mengatakan kepada penyelidik semua orang akur dan tidak ada pertengkaran, setidaknya sepengetahuannya.
Namun, enam anggota kru kamera berhenti karena keterlambatan pembayaran dan kondisi keamanan.
Kameramen Reid Russell, yang berdiri di dekat Hutchins dan Souza ketika pistol itu ditembakkan, mengatakan dia ingat Joel berdarah di tubuhnya, sementara Hutchins mengatakan dia tidak bisa merasakan kakinya.
(Tribunnews.com/Yurika/Tiara Shelavie)