Untuk Pertama Kalinya, KTT ASEAN-Jepang Dihadiri Perdana Menteri Fumio Kishida
Presiden Joko Widodo menyampaikan tentang pentingnya kerja sama konektivitas dan kerja sama infrastruktur sebagai fokus kerja sama ASEAN-Jepang.
Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN-Jepang kali ini adalah KTT pertama yang dihadiri oleh Perdana Menteri (PM) Jepang yang baru Fumio Kishida.
Dia baru saja menggantikan PM Yoshihide Suga pada 29 September 2021.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi pada konferensi pers terkait KTT ke-24 ASEAN – Jepang berujar bahwa Presiden Joko Widodo menyampaikan tentang pentingnya kerja sama konektivitas dan kerja sama infrastruktur sebagai fokus kerja sama ASEAN-Jepang.
"Jepang adalah mitra terbesar ASEAN dalam bidang infrastruktur," kata Retno pada Rabu (27/10/2021).
Retno mengatakan setidaknya saat ini Jepang memiliki beberapa proyek yang sedang berjalan dengan nilai USD 259 miliar di beberapa negara ASEAN termasuk Indonesia.
Baca juga: Presiden Jokowi Sampaikan Tiga Fokus KTT ASEAN Plus Three dalam Ketahanan Kesehatan
Infrastruktur memiliki potensi besar untuk menggerakkan roda perekonomian kawasan serta menyerap banyak tenaga kerja.
"ASEAN-Jepang memiliki pengalaman kerja sama yang cukup panjang dalam pembangunan infrastruktur. Bahkan Pemerintah Jepang telah lama terlibat mendukung implementasi Master Plan on ASEAN Connectivity (MPAC)," ungkapnya.
Menlu RI menjelaskan Infrastruktur dan konektivitas adalah salah satu prioritas kerja sama konkret di bawah ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.
Oleh karena itu pada tahun 2023 Indonesia berencana untuk menyelenggarakan Forum Infrastruktur Indo-Pasifik.
Ia meyakini bahwa Jepang akan mendukung penyelenggaraan Forum tersebut.
Kemitraan dengan sektor swasta Jepang pun menjadi penting khususnya dalam hal transfer ilmu dan teknologi dan mobilisasi pembiayaan.
"Negara ASEAN akan terus memperkuat pembangunan infrastruktur untuk memfasilitasi kebangkitan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan kawasan," ujarnya.
Dalam pertemuan, PM Jepang sebagai Dialogue Partner menyampaikan komitmen untuk berkontribusi dalam penanganan pandemi di kawasan termasuk penyediaan vaksin dan pendanaan.
PM Jepang juga mendukung implementasi kerjasama konkret dalam konteks ASEAN Outlook on the Indo-Pacific.
Jepang juga berkomitmen menjadikan kawasan Indo-Pasifik sebagai kawasan yang bebas, damai, sejahtera.
Perkembangan di LCS termasuk perundingan CoC harus sejalan dengan UNCLOS dan legitimate rights dan kepentingan negara pihak lainnya.
Jepang juga menegaskan komitmen seluruh pihak untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di Semenanjung Korea.
Jepang juga mendukung peran ASEAN dalam implementasi Five Point Consensus dalam isu Myanmar.
"Pertemuan ASEAN-Jepang hari ini telah menghasilkan Chairman’s Statement of the 24th ASEAN-Japan Summit sebagai outcome document," kata Retno.