RDIF Puji Keputusan Uni Eropa Buka Perbatasan untuk Turis Argentina yang Divaksinasi Sputnik V
RDIF memuji rekomendasi Dewan Eropa kepada negara-negara Uni Eropa (UE) untuk mencabut aturan pembatasan perjalanan yang diberlakukan bagi Argentina.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) memuji rekomendasi Dewan Eropa kepada negara-negara Uni Eropa (UE) untuk mencabut aturan pembatasan perjalanan yang diberlakukan bagi Argentina.
Perlu diketahui, Argentina merupakan satu-satunya negara yang menjadi produsen vaksin virus coronaa atau Covid-19 Sputnik V buatan Rusia di kawasan Amerika Selatan.
Negara itu menjadi negara Amerika Latin pertama yang menyetujui penggunaan vaksin Sputnik V dalam melawan Covid-19 dan melokalisasi produksinya.
Dalam siaran pers yang dirilis Jumat kemarin, lembaga yang bertanggung jawab untuk pemasaran Sputnik V di luar negeri ini menyebut saran Dewan Eropa itu sebagai kesaksian yang menyatakan keberhasilan kampanye vaksinasi di Argentina.
Dikutip dari laman Sputnik News, Minggu (31/10/2021), Kementerian Kesehatan Argentina sebelumnya telah menerbitkan sebuah penelitian yang menunjukkan bahwa Sputnik V menawarkan perlindungan kekebalan yang lebih besar dibandingkan vaksin lain yang digunakan di negara tersebut.
Baca juga: RDIF Sambut Pengakuan Israel atas Vaksin Sputnik V
Sedangkan sebuah studi berbeda yang dilakukan National University of Cordoba menunjukkan vaksin buatan Rusia ini lebih efektif melawan varian Delta dibandingkan vaksin AstraZeneca dan Sinopharm.
RDIF pun menekankan bahwa Argentina telah menyaksikan penurunan beban kasus Covid-19 harian mencapai 30 kali lipat selama lima bulan terakhir, karena kampanye vaksinasinya diklaim berhasil.
"Sputnik V telah memainkan peran yang menentukan dalam melindungi penduduk Argentina dan membantu negara itu untuk tetap berada diantara para pemimpin dalam perang melawan virus corona," kata RDIF dalam siaran resminya.
Selain Argentina, Dewan Eropa juga telah meminta untuk menghapus pembatasan perjalanan ke Chili, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Yordania.
4 negara itu diketahui memang telah menyetujui penggunaan Sputnik V.
Baca juga: Namibia Hentikan Penggunaan Vaksin Sputnik V, Klaim SAPHRA Disebut Tak Berdasar
Perlu diketahui, Argentina merupakan negara Amerika Latin pertama yang mengizinkan penggunaan vaksin Rusia.
Negara itu kemudian mengumumkan rencana untuk memproduksi 4 hingga 5 juta dosis Sputnik V setiap bulan dan berharap dapat meningkatkan produksi tahunannya menjadi 500 juta dosis.
Sementara itu, Sputnik V adalah vaksin yang sejauh ini telah disetujui penggunaannya di 70 negara.
Sejak awal Maret lalu, Sputnik V telah ditinjau oleh European Medicines Agency (EMA).