TRIBUNNEWS.COM, YERUSALEM - Polisi Israel bentrok dengan sejumlah pria Yahudi Ultra Ortodoks di Yerusalem, Jumat (5/11/2021) waktu setempat.
Yahudi Ultra-Ortodoks bentrok dengan pasukan keamanan Israel selama protes terhadap "Women of the Wall", sekelompok aktivis wanita yang mengadvokasi doa pluralistik, di Tembok Barat di Yerusalem pada 5 November 2021. - Women of the Wall mendapatkan kekerasan di Tembok Barat ketika mereka mencoba memasuki alun-alun sambil memegang gulungan Taurat dalam kampanye jangka panjang untuk kesetaraan gender di situs tersebut. (Photo by Emmanuel DUNAND / AFP) (AFP/EMMANUEL DUNAND)
Bentrokan terjadi karena kelompok Yahudi Ultra Ortodoks menolak aksi yang dilakukan organisasi Women of The Wall yang memasuki Tembok Barat Yerusalem.
Yahudi Ultra-Ortodoks bentrok dengan pasukan keamanan Israel selama protes terhadap "Women of the Wall", sekelompok aktivis wanita yang mengadvokasi doa pluralistik, di Tembok Barat di Yerusalem pada 5 November 2021. - Women of the Wall mendapatkan kekerasan di Tembok Barat ketika mereka mencoba memasuki alun-alun sambil memegang gulungan Taurat dalam kampanye jangka panjang untuk kesetaraan gender di situs tersebut. (Photo by Emmanuel DUNAND / AFP) (AFP/EMMANUEL DUNAND)
Yahudi Ultra-Ortodoks bentrok dengan pasukan keamanan Israel selama protes terhadap "Women of the Wall", sekelompok aktivis wanita yang mengadvokasi doa pluralistik, di Tembok Barat di Yerusalem pada 5 November 2021. - Women of the Wall mendapatkan kekerasan di Tembok Barat ketika mereka mencoba memasuki alun-alun sambil memegang gulungan Taurat dalam kampanye jangka panjang untuk kesetaraan gender di situs tersebut. (Photo by Emmanuel DUNAND / AFP) (AFP/EMMANUEL DUNAND)
Women of The Wall melakukan advokasi doa pluralistik, yang mengkampanyekan kesetaraan jender saat beribadah untuk jangka panjang.
Yahudi Ultra-Ortodoks bentrok dengan pasukan keamanan Israel selama protes terhadap "Women of the Wall", sekelompok aktivis wanita yang mengadvokasi doa pluralistik, di Tembok Barat di Yerusalem pada 5 November 2021. - Women of the Wall mendapatkan kekerasan di Tembok Barat ketika mereka mencoba memasuki alun-alun sambil memegang gulungan Taurat dalam kampanye jangka panjang untuk kesetaraan gender di situs tersebut. (Photo by Emmanuel DUNAND / AFP) (AFP/EMMANUEL DUNAND)
Yahudi Ultra-Ortodoks bentrok dengan pasukan keamanan Israel selama protes terhadap Women of the Wall, sekelompok aktivis wanita yang mengadvokasi doa pluralistik, di Tembok Barat di Yerusalem pada 5 November 2021. - Women of the Wall mendapatkan kekerasan di Tembok Barat ketika mereka mencoba memasuki alun-alun sambil memegang gulungan Taurat dalam kampanye jangka panjang untuk kesetaraan gender di situs tersebut. (Photo by Emmanuel DUNAND / AFP) (AFP/EMMANUEL DUNAND)
Yahudi Ultra-Ortodoks bentrok dengan pasukan keamanan Israel selama protes terhadap "Women of the Wall", sekelompok aktivis wanita yang mengadvokasi doa pluralistik, di Tembok Barat di Yerusalem pada 5 November 2021. - Women of the Wall mendapatkan kekerasan di Tembok Barat ketika mereka mencoba memasuki alun-alun sambil memegang gulungan Taurat dalam kampanye jangka panjang untuk kesetaraan gender di situs tersebut. (Photo by Emmanuel DUNAND / AFP) (AFP/EMMANUEL DUNAND)
Mereka sempat mendapatkan kekerasan dari kelompok Yahudi Ultra Ortodoks di Tembok Barat ketika mencoba memasuki alun-alun sambil memegang gulungan Taurat.
Yahudi Ultra-Ortodoks bentrok dengan pasukan keamanan Israel selama protes terhadap "Women of the Wall", sekelompok aktivis wanita yang mengadvokasi doa pluralistik, di Tembok Barat di Yerusalem pada 5 November 2021. - Women of the Wall mendapatkan kekerasan di Tembok Barat ketika mereka mencoba memasuki alun-alun sambil memegang gulungan Taurat dalam kampanye jangka panjang untuk kesetaraan gender di situs tersebut. (Photo by Emmanuel DUNAND / AFP) (AFP/EMMANUEL DUNAND)
Yahudi Ultra-Ortodoks bentrok dengan pasukan keamanan Israel selama protes terhadap "Women of the Wall", sekelompok aktivis wanita yang mengadvokasi doa pluralistik, di Tembok Barat di Yerusalem pada 5 November 2021. - Women of the Wall mendapatkan kekerasan di Tembok Barat ketika mereka mencoba memasuki alun-alun sambil memegang gulungan Taurat dalam kampanye jangka panjang untuk kesetaraan gender di situs tersebut. (Photo by Emmanuel DUNAND / AFP) (AFP/EMMANUEL DUNAND)
Seorang Yahudi Ultra-Ortodoks melihat seorang polisi wanita selama protes terhadap Women of the Wall, sekelompok aktivis wanita yang mengadvokasi doa pluralistik, di Tembok Barat di Yerusalem pada 5 November 2021. - Women of the Wall mendapatkan kekerasan di Tembok Barat ketika mereka mencoba memasuki alun-alun sambil memegang gulungan Taurat dalam kampanye jangka panjang untuk kesetaraan gender di situs tersebut. (Photo by Emmanuel DUNAND / AFP) (AFP/EMMANUEL DUNAND)
Yahudi Ultra-Ortodoks bentrok dengan pasukan keamanan Israel selama protes terhadap "Women of the Wall", sekelompok aktivis wanita yang mengadvokasi doa pluralistik, di Tembok Barat di Yerusalem pada 5 November 2021. - Women of the Wall mendapatkan kekerasan di Tembok Barat ketika mereka mencoba memasuki alun-alun sambil memegang gulungan Taurat dalam kampanye jangka panjang untuk kesetaraan gender di situs tersebut. (Photo by Emmanuel DUNAND / AFP) (AFP/EMMANUEL DUNAND)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.