Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kasus Covid-19 di Eropa Naik Lagi, Kapan Pandemi Berakhir Kian Tak Pasti

Hal itu diungkapkan Mantan Direktur World Health Organization (WHO) Asia Tenggara Prof. Tjandra Yoga Aditama.

Penulis: Rina Ayu Panca Rini
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Kasus Covid-19 di Eropa Naik Lagi, Kapan Pandemi Berakhir Kian Tak Pasti
Freepik
Ilustrasi pandemi global akibat Covid-19. 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Rina Ayu

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kasus Covid-19 meningkat tajam di Eropa dalam 2 pekan terakhir ini.

Dikhawatirkan Eropa akan menjadi  epicentrum Covid-19.

Kondisi ini menunjukan prediksi kapan akhir pandemi ini sulit dipastikan.

Hal itu diungkapkan Mantan Direktur World Health Organization (WHO) Asia Tenggara Prof. Tjandra Yoga Aditama.

"Melihat ini perangai pandemi Covid-19 memang masih belum dapat diprediksi secara pasti, masih mungkin berubah-ubah," ungkapnya saat dikonfirmasi, Selasa (16/11/2021).

Baca juga: Menkes: Vaksinasi Covid-19 Berbasis Risiko, Lansia Kemudian Anak-anak

Menurutnya, apa yang terjadi di Eropa menunjukkan cakupan vaksinasi yang cukup tinggi memang tidak sepenuhnya menjamin menghentikan penularan.

Berita Rekomendasi

Vaksin jelas bermanfaat untuk membuat penyakit menjadi berat, mencegah masuk RS dan menurunkan risiko kematian.

Meski demikian, protokol kesehatan tetap perlu masih dilakukan.

"Walau sudah divaksin maka masih tetap perlu protokol kesehatan," ungkap ahli paru ini.

Indonesia perlu mencegah kejadian lonjakan kasus terjadi lagi.

Pertama, melakukan pembatasan sosial sesuai derajatnya, baik masyarakat dengan 3M maupun pemerintah melakukan PPKM sesuai levelisasinya.

Kedua, jumlah test dan trace harus tetap tinggi dan merata di semua Kabupaten/Kota

Ketiga, vaksinasi harus terus ditingkatkan, apalagi lansia yang masih rendah.

Keempat, memperkuat pintu masuk negara untuk antisipasi kemgkinan varian baru.

"Kita juga harus sudah ada rencana yang rinci bagaimana menghadapi kalau kasus naik lagi, walaupun kita tidak harapkan terjadi," pesan guru besar FKUI ini.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas