Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

FBI dan CDC Selidiki Botol Berlabel 'Cacar' di Fasilitas Farmasi Besar AS

15 botol misterius ditemukan pada Selasa malam di laboratorium milik raksasa farmasi AS, Merck.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in FBI dan CDC Selidiki Botol Berlabel 'Cacar' di Fasilitas Farmasi Besar AS
Robert Koch Institute / Hans Gelderblom
Mikroskop elektron dari virus utama Variola, patogen yang menyebabkan cacar. 

TRIBUNNEWS.COM, PENNSYLVANIA - FBI bersama Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) melakukan penyelidikan setelah beberapa botol berlabel 'smallpox' atau cacar ditemukan di lemari es di laboratorium dekat Philadelphia, Pennsylvania.

Menurut peringatan rahasia yang dikirim ke Departemen Keamanan Dalam Negeri negara itu, 15 botol misterius ditemukan pada Selasa malam di laboratorium milik raksasa farmasi AS, Merck.

Lima sampul diantaranya membawa label bertuliskan 'smallpox', sementara 10 lainnya disebut mengandung virus 'vaccinia' sumber imunisasi cacar modern.

Dikutip dari laman Russia Today, Rabu (17/11/2021), botol-botol itu dilaporkan segera diamankan dan fasilitas tersebut ditutup untuk sementara waktu.

Sedangkan penegak hukum federal serta CDC telah membuka penyelidikan yang kini sedang berlangsung.

Baca juga: Kenali Penyakit Paru Obstruktif Kronik, Berikut Gejala dan Faktor Risikonya

Menurut peringatan tersebut, CDC akan mengambil botol-botol itu pada Rabu waktu setempat.

Sejauh ini tidak ada staf perusahaan farmasi itu yang terpapar materi tersebut.

Berita Rekomendasi

Perlu diketahui, meskipun masih belum jelas di mana kontainer itu ditemukan, Merck selama ini menjalankan dua fasilitas utama di Pennsylvania.

Fasilitas pertama berlokasi di West Point yang merupakan lokasi manufaktur farmasi terbesarnya, lalu fasilitss kedua di dekat Upper Gwynedd, kampus seluas 90 hektar yang menampung laboratorium penelitian.

Smallpox atau cacar adalah penyakit menular mematikan yang disebabkan oleh virus variola, yang membawa tingkat kematian mencapai sekitar 30 persen.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas