Bill Gates Berharap Covid-19 Tidak Lebih Parah Dibandingkan Flu Musiman Tahun Depan
Jumlah kematian akibat virus corona (Covid-19) kemungkinan akan menurun, dengan tingkat kejadian yang cenderung lebih rendah jika dibandingkan flu mus
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, NEW YORK - Jumlah kematian akibat virus corona (Covid-19) kemungkinan akan menurun, dengan tingkat kejadian yang cenderung lebih rendah jika dibandingkan flu musiman pada musim panas 2022.
Kecuali jika muncul varian baru Covid-19 yang tidak terduga.
Pernyataan ini disampaikan salah satu Founder Microsoft dan filantropis terkenal Bill Gates pada Kamis waktu Amerika Serikat.
"Antara kekebalan alami, kekebalan vaksin, dan perawatan oral yang dapat meningkatkan (kekebalan) dengan cara yang tidak pernah dilakukan antibodi, tingkat kematian dan tingkat penyakit parah harus turun cukup dramatis. Dan anda tahu, pada tahun berikutnya di musim panas, kasus ini akan menjadi sedikit lebih rendah dari rata-rata tingkat flu musiman, dengan asumsi bahwa tidak ada varian yang mengejutkan," kata Gates.
Dikutip dari laman Sputnik News, Jumat (19/11/2021), munculnya varian baru diperkirakan sangat minim terjadi karena data yang 'cukup mengesankan' tentang peluncuran vaksin dan pengembangan obat-obatan oral, skenario ini pun tidak dapat sepenuhnya dikesampingkan.
"Vaksin adalah kabar baik, kendala sebagian besar pasokan akan teratasi saat kita keluar pada pertengahan tahun depan dan juga akan dibatasi oleh logistik dan permintaan," jelas Gates.
Baca juga: Bill Gates Tertarik Investasi Pengembangan Vaksin mRNA dengan Bio Farma
Gates menyampaikan bahwa pada beberapa negara di Afrika yang tidak terlalu terpukul oleh pandemi seperti wilayah lainnya di dunia, permintaan vaksin sejauh ini masih menjadi tantangan.
"Namun masyarakat internasional akan melakukan upaya untuk menyelesaikannya," tegas Gates.
Gates juga menyebut obat-obatan oral untuk melawan Covid-19 yang diproduksi oleh produsen obat Merck dan Pfizer akan memiliki harga yang relatif terjangkau.
Obat yang dikembangkan Merck, kata dia, kemungkinan akan dibanderol harga di bawah 8 dolar AS.
Ini memungkinkan orang yang terinfeksi virus corona dari kelompok berisiko untuk segera menerima perawatan.