Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Seorang Wanita di UK Menyesal Tolak Vaksin, Alami Henti Jantung sampai 8 Kali karena Covid-19

Seorang wanita dari Cheshire, UK "meninggal" delapan kali ketika dirawat di rumah sakit akibat terinfeksi Covid-19 setelah menolak untuk divaksinasi.

Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Inza Maliana
zoom-in Seorang Wanita di UK Menyesal Tolak Vaksin, Alami Henti Jantung sampai 8 Kali karena Covid-19
Gemma Roberts/ChesireLive
Gemma Roberts dirawat intensif di RS. Seorang wanita dari Cheshire, UK "meninggal" delapan kali ketika dirawat di rumah sakit akibat terinfeksi Covid-19 setelah menolak untuk divaksinasi. 

TRIBUNNEWS.COM - Seorang wanita dari Cheshire, UK "meninggal" delapan kali ketika dirawat di rumah sakit akibat terinfeksi Covid-19 setelah menolak untuk divaksinasi.

Gemma Roberts, dari Warrington, mengalami delapan kali henti jantung.

Pada satu titik, ia bahkan meninggal setidaknya 10 menit sebelum denyutnya dipulihkan kembali oleh dokter, lapor Mirror.

Gemma kini sangat menyesal karena menolak untuk divaksinasi sebelum terpapar virus.

Ia mengatakan dirinya bisa hidup hari itu berkat staf medis di Rumah Sakit Warrington.

Cobaan yang dialami wanita 35 tahun itu bermula ketika dia dilarikan ke rumah sakit pada Agustus lalu.

Gemma lalu dipasangi ventilator, yang dia pakai selama dua bulan.

Baca juga: CDC Izinkan Suntikan Booster Vaksin Covid-19 untuk Semua Warga AS Berusia 18 Tahun ke Atas

Baca juga: Wanita di Australia Mendadak Jadi Miliuner hanya dengan Divaksin, Menangkan Undian Rp10,5 Miliar

Gemma Roberts dirawat intensif di RS
Gemma Roberts dirawat intensif di RS (Gemma Roberts/ChesireLive)
Berita Rekomendasi

Dia mengatakan kepada The Mirror:

"Saya ingat pernah berkata kepada dokter dan perawat 'tolong jangan biarkan saya mati'."

"Sebelum saya ditidurkan, saya menelepon pasangan saya Sophie dan berkata 'mereka harus menidurkan saya, tetapi saya akan baik-baik saja'."

"Tetapi ada saat-saat ketika saya berpikir 'saya bisa mati di sini'."

"Saya berharap saya disuntik vaksin sebelumnya, saya pikir semua orang harus mendapatkannya sekarang."

"Saya adalah salah satu dari orang-orang yang takut divaksin."

"Saya diberi kesempatan dan saya hampir tidak berhasil."

"Profesional medis menyelamatkan hidup saya, itulah yang akan saya dengarkan sekarang."

"Saya merasa bersalah karena apa yang saya lakukan dengan keluarga saya dengan mereka tidak tahu apakah saya akan bangun."

Gemma Roberts dirawat intensif di RS
Gemma Roberts dirawat intensif di RS (Gemma Roberts/ChesireLive)

Gemma mengatakan dia sangat berterima kasih kepada salah satu perawatnya, Collette Thomas, yang mengatakan kepadanya bahwa dia akan bertahan.

"Dia mengatakannya dari awal. Saya tahu dia tidak bisa membuat janji itu tapi kata-kata itu menghibur saya saat itu," kata Gemma.

Mantan pekerja Eddie Stobart, yang seharusnya memulai pekerjaan baru ketika dia jatuh sakit, juga berjuang melawan dua serangan sepsis di rumah sakit.

Rekannya, Sophie Holmes (39), mengatakan sepsis itu memicu ruam di sekujur tubuh Gemma yang membuatnya 'tampak seperti dipukuli'."

Gemma Roberts dan rekannya, Sophie Holmes
Gemma Roberts dan rekannya, Sophie Holmes (Gemma Roberts/ChesireLive)

Menceritakan awal mula dirinya terpapar virus, Gemma menyebut dirinya seperti mabuk.

"Awalnya saya pikir saya hanya mabuk karena saya menghadiri pernikahan akhir pekan sebelumnya. Tapi kemudian saya dinyatakan positif," katanya.

"Saya merasa lelah dan sakit pada awalnya dan kemudian saya mulai merasa kehabisan napas ketika saya pergi ke toilet."

"Ketika mereka mengatakan akan membawa saya ke rumah sakit, saya pikir mereka akan memberi saya sedikit oksigen dan kemudian memulangkan saya pulang secepatnya."

"Saya tidak memiliki masalah kesehatan bawaan dan ini adalah pertama kalinya saya berada di rumah sakit."

Sophie mengatakan paramedis membawa Gemma ke rumah sakit setelah dia menelepon 111 pada 11 Agustus.

Ia menambahkan: "Mereka menempatkannya di mesin CPAP dan pada tanggal 13 mereka mengatakan akan menidurkannya karena oksigennya tidak cukup baik."

"Saat itulah semuanya menjadi gila."

"Pada tanggal 14 dia mengalami serangan jantung."

"Jantungnya berhenti dan dia membutuhkan CPR dan resusitasi."

"Dokter mengembalikan detak jantungnya."

"Seminggu kemudian mengalami henti jantung lagi dan diselamatkan lagi."

"Dia kemudian mengalami henti jantung lagi beberapa hari berikutnya."

"Pada 31 Agustus dia mengalami empat serangan jantung."

"Dia telah diventilasi selama tiga minggu pada saat itu."

"Dia mengalami satu serangan jantung lagi setelah itu."

"Masa terlama dia meninggal adalah 10 menit. Setiap kali dokter melakukan CPR dan membawanya kembali kepada saya, saya tidak bisa meminta lebih."

"Kami tidak divaksinasi dan tidak memiliki masalah kesehatan bawaan, kami hanya sedikit gemuk - itu saja."

"Para dokter menyelamatkan hidupnya."

"Saya ingin orang tahu untuk tidak mempercayai sampah anti-vaxxer. Kami dicuci otak."

Gemma akhirnya dilepas ventilatornya pada awal Oktober.

Ketika bangun, dia tidak dapat menggerakkan lengan dan kakinya.

Tetapi tim fisio rumah sakit sekarang telah memulihkannya dan Gemma dapat berjalan dengan kerangka zimmer.

Pemulihannya berkembang dengan cepat dan ia berharap untuk keluar dari rumah sakit dalam waktu dekat.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas