Anggota komunitas Muslim setempat membawa peti mati bayi berusia 27 minggu yang meninggal bernama Halikari Dhaker - dari seorang migran Irak, selama pemakaman di pemakaman Muslim di Bohoniki, Polandia timur, dekat perbatasan Polandia-Belarusia, selama krisis migran, pada 23 November 2021. (Photo by Mateusz Slodkowski / AFP)
TRIBUNNEWS.COM, POLANDIA - Krisis migran di perbatasan Polandia-Belarusia semakin mengkhawatirkan, seorang bayi migran Irak yang baru dilahirkan meninggal karena kondisi dan cuaca dingin yang mematikan, Selasa (23/11/2021).
Bayi yang bernama Halikari Dhaker dikuburkan oleh komunitas muslim setempat di pemakaman Muslim di Bohoniki, Polandia timur, dekat perbatasan Polandia-Belarusia.
Kematian bayi tersebut menambah jumlah pengungsi yang meninggal karena tidak adanya bantuan.
Sebelumnya seorang anak laki-laki Suriah, berusia 1 tahun dikabarkan meninggal dunia di hutan di sekitar perbatasan. Hal tersebut dilaporkan oleh badan bantuan Polandia.
Menurut Badan Amal tersebut, jumlah pasti korban tewas dari para migran di perbatasan sulit untuk dihitung, karena aksesnya yang terbatas bagi jurnalis dan kelompok kemanusiaan.