Varian Baru Covid-19 Terdeteksi di Hong Kong, Dibawa Pendatang dari Afrika Selatan
Hong Kong mendeteksi varian baru Covid-19 pada pendatang dari Afrika Selatan dan menularkannya ke pendatang dari Kanada
Editor: hasanah samhudi
TRIBUNNEWS.COM, HONG KONG - Hong Kong telah mendeteksi varian baru virus corona yang menyebar di Afrika Selatan.
Media siaran Hongkong RTHK melaporkan Kamis (25/11/2021) bahwa varian baru yang disebut B.1.1.529 itu ditemukan awal bulan ini pada dua pria yang dikarantina secara terpisah di Regal Airport Hotel di Chek Lap Kok.
Washington Post menyebutkan, Pusat Perlindungan Kesehatan (CHP) mengkonfirmasi bahwa varian baru dibawa oleh seorang pria yang terbang dari Afrika Selatan pada 11 November 2021. Dia dinyatakan positif terkena virus corona dua hari kemudian.
Dilansir dari The Straits Times, RTHK menyebutkan bahwa pasien yang berusia 36 tahun ini kemudian diduga menularkan virus ke pria lain yang menginap di kamar sebelah hotel.
Washington Post melaporkan bahwa pria kedua (62) ini baru tiba dari Kanada.
Baca juga: Varian Baru Covid-19 di Afrika Selatan: Lebih Menular dari Varian Delta, Banyak di Kalangan Muda
Baca juga: Khawatir Varian Baru dari Afrika Selatan, Inggris Tangguhkan Penerbangan dari Enam Negara
CHP mengatakan bahwa penyelidikan terbaru terhadap dua kasus menunjukkan bahwa mereka memiliki susunan genetik yang sangat mirip. Virus yang mereka bawa milik varian B.1.1.529.
"Informasi ilmiah tentang turunan varian ini masih kurang saat ini. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengkatagorikannya sebagai 'varian dalam pemantauan'," lapor RTHK mengutip CHP.
Pasien pertama ditemukan mengenakan masker yang dapat digunakan kembali dengan katup udara.
Menurut RTHK, penyelidikan lebih lanjut oleh ahli mikrobiologi Universitas Hong Kong Yuen Kwok Yung menemukan bahwa masker tersebut menyebabkan penyebaran virus melalui transmisi udara ke orang kedua.
Surat kabar The Standard melaporkan bahwa 12 orang yang tinggal di tiga kamar dekat dua pria tadi selama 11-14 November telah dipindahkan ke Pusat Karantina Penny’s Bay, menyusul terdeteksinya dua kasus tadi.
Baca juga: Ilmuwan Peringatkan Kemunculan Varian Baru Covid-19 Botswana dengan Jumlah Mutasi yang Mengerikan
Baca juga: Strain Covid-19 yang Lebih Buruk dari Varian Delta Ditemukan di 3 Negara
Namun sejauh ini tidak ada infeksi terkait yang terdeteksi.
Sejumlah peneliti Kamis (25/11/2021) menyebutkan bahwa varian baru mendorong lonjakan infeksi Covid-19 baru di Afrika Selatan.
Surat kabar New York Times mengutip Institut Nasional untuk Penyakit Menular Afrika Selatan bahwa 22 kasus positif telah diidentifikasi di Afrika Selatan sejauh ini.
Kementerian Kesehatan Botswana juga mengkonfirmasi dalam sebuah pernyataan bahwa empat kasus varian baru terdeteksi pada orang yang semuanya divaksinasi lengkap.
Pihak berwenang Inggris mengatakan bahwa varian baru memiliki peningkatan protein yang secara dramatis berbeda dengan yang ada pada virus corona asli.
Baca juga: Varian AY.4.2 Mutasi Alamiah SARS-CoV2, Apakah Berbahaya? Ini Penjelasan Pakar dari UGM
Baca juga: WHO: Vaksin Hanya 40 Persen Mengurangi Penularan Covid-19, Prokes Harus Terus Dilakukan
"Ini adalah varian paling signifikan yang kami temui hingga saat ini dan penelitian mendesak sedang dilakukan untuk mempelajari lebih lanjut tentang penularan, tingkat keparahan, dan kerentanannya terhadap vaksin," kata kepala eksekutif Badan Keamanan Kesehatan Inggris Jenny Harries. (Tribunnews.com/TST/Hasanah Samhudi)