Cegah Varian Omicron, Negara-negara di Dunia Perketat Pembatasan dan Larang Kedatangan Asing
Sejumlah negara di dunia memberlakukan pembatasan ketat hingga larangan kedatangan orang asing terkait varian Omicron.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
TRIBUNNEWS.COM - Munculnya varian baru Covid-19 yang lebih menular yakni Omicron membuat sejumlah negara di dunia memberlakukan pembatasan ketat hingga larangan bagi orang asing masuk ke negaranya.
Varian dengan kode B.1.1.529 pertama kali dilaporkan muncul di Afrika Selatan pada 24 November 2021.
Mengutip Al Jazeera, negara-negara Asia-Pasifik memperketat perbatasan dan menunda rencana pembukaan kembali setelah munculnya varian virus corona Omicron.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah melabeli Omicron sebagai "varian yang menjadi perhatian", tetapi menekankan belum diketahui apakah itu lebih mematikan atau menular daripada jenis lainnya.
Baca juga: Belanda Deteksi 13 Penumpang Pesawat dari Afrika Selatan Positif Terpapar Omicron
Baca juga: WHO Kritik Negara yang Menutup Pintu untuk Afrika, Sebut Tak Efektif Cegah Penularan Varian Omicron
Bukti awal menunjukkan varian itu mungkin lebih mudah menginfeksi orang yang telah pulih dari Covid-19 daripada jenis lain.
Angelique Coetzee, seorang dokter Afrika Selatan mengatakan bahwa dia hanya melihat gejala sangat ringan pada pasien.
Dia menyatakan bahwa dunia panik sebelum waktunya.
Jepang pada Senin (29/11/2021), mengumumkan akan melarang kedatangan asing mulai Selasa, hanya beberapa minggu setelah pelonggaran pembatasan bagi pemegang visa termasuk pelancong bisnis jangka pendek dan pelajar internasional.
Langkah itu dilakukan setelah Filipina pada hari Minggu (28/11/2021), melarang kedatangan dari tujuh negara Eropa, yakni Belanda, Belgia, dan Italia, serta Singapura.
Filipina menunda pembukaan jalur perjalanan bebas karantina dengan Uni Emirat Arab, Qatar, dan Arab Saudi, yang dijadwalkan minggu depan.
Di Australia, Perdana Menteri Scott Morrison mengatakan bahwa dia akan meninjau rencana untuk mengizinkan para migran dan pelajar internasional masuk ke negara itu mulai Rabu (1/12/2021).
Sementara itu, Perdana Menteri India Narendra Modi pada hari Sabtu (28/11/2021) mengatakan kepada para pejabat untuk meninjau rencana pelonggaran pembatasan kedatangan dari negara-negara berisiko.
Pengumuman datang di atas larangan puluhan negara telah ditempatkan pada kedatangan dari Afrika Selatan, di mana varian baru pertama kali ditemukan.
Wilayah Asia-Pasifik, di mana banyak negara menjaga kasus dan kematian Covid-19 tetap rendah akan kontrol perbatasan yang ketat, telah tertinggal di belakang Eropa dan Amerika Utara dalam melanjutkan perjalanan internasional, bahkan di mana vaksinasi mendekati cakupan maksimum.
Selain negara-negara tersebut, Israel juga telah mengambil tindakan pencegahan terhadap varian Omicron.
Masih dikutip dari Al Jazeera, Israel mengatakan akan melarang masuknya semua orang asing ke negara itu.
Perdana Menteri Naftali Bennett mengatakan larangan itu, sambil menunggu persetujuan pemerintah, akan berlangsung selama 14 hari.
Para pejabat berharap dalam periode itu akan ada lebih banyak informasi tentang seberapa efektif vaksin Covid-19 terhadap Omicron, yang pertama kali terdeteksi di Afrika Selatan dan telah dijuluki sebagai “varian dikhawatirkan” oleh Organisasi Kesehatan Dunia.
"Hipotesis kerja kami adalah bahwa varian ini sudah ada di hampir setiap negara," kata Menteri Dalam Negeri Ayelet Shaked.
“Dan vaksin itu efektif, meski kita belum tahu sampai sejauh mana,” lanjutnya.
Baca juga: Aturan Terbaru Perjalanan Internasional untuk Cegah Varian Omicron, Berlaku Mulai Hari Ini
Baca juga: Enam Analisa WHO Terkait Varian Omicron yang Kini Telah Ada di 5 Benua
Larangan itu mulai berlaku pada hari Minggu.
Larangan perjalanan bagi orang asing yang datang dari sebagian besar negara bagian Afrika diberlakukan pada hari Jumat.
Maroko akan menghentikan penerbangan penumpang yang masuk selama dua minggu karena kekhawatiran berkembang atas varian Omicron.
Sebuah komite pemerintah yang bertugas mengawasi tanggapan Covid-19 negara itu mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, bahwa tindakan itu akan berlaku mulai pukul 11:59 malam pada hari Senin dan akan dievaluasi secara teratur untuk membuat penyesuaian jika perlu.
"Keputusan itu diambil karena penyebaran cepat varian Covid baru, Omicron, yaitu di Eropa dan Afrika, dan untuk melindungi kesehatan warga Maroko," katanya, dikutip dari Al Jazeera.
Pengumuman itu muncul beberapa jam setelah Israel mengatakan akan menutup perbatasannya untuk turis asing mulai Minggu malam di atas Omicron.
(Tribunnews.com/Yurika)