Kasus Covid-19 Afsel Berlipat Ganda dalam Sehari Sejak Temuan Omicron,Hasil Tes Positif Naik 16,5%
Kasus Covid-19 di Afrika Selatan Berlipat Ganda dalam Sehari Sejak Temuan Varian Omicron, Hasil Tes Positif Naik 16,5%
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
TRIBUNNEWS.COM - Kasus Covid-19 di Afrika Selatan naik berlipat ganda dalam sehari sejak ditemukan varian Omicron, namun penerimaan pasien di rumah sakit tercatat tetap atau tak mengalami peningkatan.
Data dari National Institute for Communicable Diseases (NICD) menunjukkan 8.561 kasus baru Covid tercatat dalam 24 jam terakhir, melonjak 95,8 persen dalam satu hari dan 571,5 persen dalam sepekan.
Melansir Daily Mail, ilmuwan Afrika Selatan mengatakan varian Omicron dengan cepat menjadi dominan.
"Profil mutasi dan gambaran epidemiologis menunjukkan Omicron mampu lolos dari beberapa kekebalan kita," ungkap para ilmuwan.
Baca juga: Imbas Temuan Omicron, WHO Sarankan Kelompok Berisiko Tinggi Menunda Perjalanan
Baca juga: Moderna Targetkan Vaksin Booster untuk Omicron Siap Maret 2022
Sekitar 51.977 orang di negara itu melakukan tes Covid dan 16,5 persen di antaranya dinyatakan positif terkena virus.
Sebagai perbandingan, 10,2 persen tes yang dilakukan kemarin positif dan Rabu lalu angkanya hanya 3,6 persen.
Sementara itu, penerimaan dan kematian rumah sakit Covid meningkat sekitar seperempat dalam seminggu.
Tetapi terlepas dari kekhawatiran tentang Omicron, Afrika Selatan masih mencatat kasus Covid-19 secara keseluruhan jauh lebih sedikit dibandingkan dengan ukuran populasinya daripada Inggris dan AS.
Baca juga: Pengobatan Covid-19 pada Varian Omicron Masih Efektif, Yang Bergejala Ringan Cukup Isolasi Mandiri
Baca juga: Wall Street Berubah Menjadi Merah Gara-gara Omicron Masuk AS
Efektivitas vaksin
Seorang pejabat Organisasi Kesehatan Dunia mengatakan tidak ada bukti Omicron berdampak pada efektivitas vaksin terhadap penyakit serius dan mereka yang terinfeksi melaporkan gejala ringan.
Kepala kesehatan di Botswana mengungkapkan bahwa 16 dari 19 kasus yang dikonfirmasi tidak menunjukkan gejala dan gejala 'sangat, sangat ringan' di antara mereka yang memilikinya.
Sementara itu, pejabat Israel mengklaim bahwa dosis booster vaksin Pfizer memberikan perlindungan hingga 90 persen terhadap penyakit parah dari Omicron.
Baca juga: Cegah Varian Omicron, Luhut: Pejabat Negara Dilarang ke Luar Negeri
Baca juga: Tingkat Keparahan Varian Omicron Dibandingkan Mutasi Lain Masih Belum Diketahui, Tetap Jaga Prokes
Tetapi para ahli memperingatkan akan membutuhkan setidaknya dua minggu sampai mereka memiliki pemahaman yang lebih baik tentang apa dampak varian itu.
Afrika Selatan telah mencatat 2,9 juta kasus sejak awal pandemi.
Berita lain terkait dengan Omicron
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.