Pejabat Medis Norwegia: 3 Dosis Vaksin Tidak Cukup, Mungkin Perlu 4 Kali
Bjørn Guldvog berpendapat bahwa tiga dosis vaksin virus corona (Covid-19) mungkin tidak cukup dan diperlukan suntikan yang keempat pada musim semi.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, OSLO - Direktur Kesehatan Norwegia, Bjørn Guldvog berpendapat bahwa tiga dosis vaksin virus corona (Covid-19) mungkin tidak cukup dan diperlukan suntikan yang keempat pada musim semi.
Saat ini, tujuan pemerintah negara itu adalah agar seluruh populasi orang dewasa mendapatkan apa yang disebut suntikan dosis penguat (booster) sebelum momen Paskah.
Namun menurut Guldvog, bukan berarti bahwa booster ini akan menjadi suntikan terakhir yang dibutuhkan warga Norwegia.
"Kita harus siap dengan kenyataan bahwa tiga dosis vaksin tidak cukup," kata Guldvog.
Baca juga: Pekan Ini Pfizer akan Ajukan Otorisasi Suntikan Booster untuk Anak Usia 16 dan 17 Tahun
Dikutip dari laman Sputnik News, Kamis (2/12/2021), di tengah kekhawatiran bahwa varian baru Omicron bisa menjadi varian yang dominan, produsen vaksin dunia kini sedang mempertimbangkan suntikan baru yang ditujukan khusus untuk mengalahkan varian ini.
"Saya pikir mereka akan melakukannya, dan vaksin akan mulai tersedia mulai Maret hingga April (2022)," jelas Guldvog.
Namun ia menekankan bahwa untuk ketersediaan vaksin ini pada periode tersebut tampaknya 'masih jauh dari kepastian'.
"Oleh karena itu, kami bergantung pada tingkat vaksinasi yang baik dengan yang sudah kami miliki saat ini," papar Guldvog.
Terlepas dari kenyataan bahwa setiap orang kini akan menerima booster, kata dia, definisi 'vaksinasi penuh' masih akan mencakup dua suntikan, tanpa rencana untuk mengubah kriteria.
Namun menurutnya, ini dapat berubah jika varian baru tersebut ternyata memiliki sifat yang lebih mematikan dibandingkan varian sebelumnya.
"Kita harus melihat efek dari strain baru ini, belum tentu divaksinasi lengkap memiliki efek yang sama jika omicron menjadi varian yang dominan,” tegas Guldvog.
Baca juga: Covid-19 Varian Omicron Bayangi Pasar Saham Tahun Depan
Varian baru ini kali pertama ditemukan di Afrika Selatan dan dilaporkan ke Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 24 November lalu.
Sejak saat itu, varian ini menyebar ke beberapa negara, termasuk negara kawasan Eropa.
Hingga saat ini, 87,8 persen dari semua orang dewasa Norwegia telah divaksinasi secara penuh.
Namun, terlepas dari tingkat vaksinasi yang tinggi, infeksi Covid-19 di Norwegia saat ini telah mencapai puncaknya, dengan rekor 4.045 kasus tercatat selama 24 jam terakhir.
Sejak pandemi dimulai, tercatat ada sekitar 268.000 kasus infeksi dan 1.092 kematian terkait Covid-19 yang dilaporkan terjadi di negara berpenduduk 5,2 juta jiwa itu.