Mulai 1 Januari 2022, Arab Saudi Izinkan Masuk Turis yang Divaksinasi Sputnik V
Arab Saudi izinkan orang-orang yang divaksinasi dengan Sputnik V Rusia untuk memasuki negara itu mulai 1 Januari 2022.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Arab Saudi telah memberikan persetujuan bagi orang-orang yang divaksinasi dengan Sputnik V Rusia untuk memasuki negara itu.
Hal itu menjadi sebuah langkah baru yang memungkinkan umat Islam dapat melaksanakan ibadah di Mekah dan Madinah.
"Kerajaan Arab Saudi telah memberikan persetujuan untuk masuknya individu yang divaksinasi dengan vaksin Sputnik V Rusia mulai 1 Januari 2022," kata Russian Direct Investment Fund (RDIF), dilansir dari CNA.
Menurut RDIF, keputusan itu akan memungkinkan umat Islam dari seluruh dunia yang divaksinasi dengan Sputnik V untuk berpartisipasi dalam haji dan umrah ke tempat-tempat paling suci Islam di kota-kota Mekah dan Madinah.
Baca juga: Prancis akan Bekerja Sama dengan Arab Saudi untuk Selesaikan Krisis Lebanon
Baca juga: Varian Omicron Ditemukan di Arab Saudi, Jemaah Umrah Asal Indonesia Tetap Bisa Berangkat
Meski begitu, wisatawan asing yang divaksinasi Sputnik tetap wajib dikarantina selama 48 jam dan menjalani tes PCR.
Arab Saudi telah bergabung dengan lebih dari 100 negara yang menerima pengunjung yang divaksinasi dengan Sputnik.
RDIF menambahkan bahwa hanya 15 negara termasuk Amerika Serikat yang saat ini mewajibkan para pelancong untuk disuntik dengan vaksin selain Sputnik.
Haji menjadi suatu keharusan bagi Muslim yang mampu dan berbadan sehat, setidaknya sekali dalam hidup mereka.
Biasanya jutaan jamaah haji datang ke tempat-tempat keagamaan yang padat dan bisa menjadi sumber utama penularan selama pandemi.
Baca juga: Varian Omicron Merebak di AS, Terdeteksi di 16 Negara Bagian
Baca juga: Cegah Varian Omicron Pemerintah Diminta Tutup Seluruh Tempat Wisata Mulai 24 Desember 2021
Untuk diketahui, wabah virus corona telah memaksa otoritas Saudi untuk mengurangi kuota jamaah haji dalam dua tahun ini.
Sementara itu, hanya 60.000 warga dan penduduk kerajaan yang telah divaksinasi penuh tahun ini.
Virus corona telah menewaskan lebih dari 5 juta orang sejak muncul di China pada Desember 2019.
Rusia mendaftarkan Sputnik V pada Agustus 2020 menjelang uji klinis skala besar, yang memicu kekhawatiran di antara para ahli atas proses yang dilacak dengan cepat.
Sejak itu, Sputnik V dinyatakan aman dan lebih dari 90 persen efektif dalam laporan yang diterbitkan oleh jurnal medis terkemuka The Lancet.
(Tribunnews.com/Yurika)