Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Komite Olimpiade Internasional (IOC) mengumumkan hasil survei Olimpiade Tokyo yang ditugaskan kepada perusahaan swasta, dan 65 persen responden mengatakan bahwa Olimpiade Jepang berhasil.

Sementara 59 persen setuju bahwa "peristiwa di coronavirus baru adalah cahaya di luar terowongan" dan 60 persen setuju bahwa "meninggalkan warisan positif di Tokyo dan Jepang".

Menurut IOC, survei tersebut dilakukan pada bulan Agustus, menargetkan total 32.055 orang berusia 13 hingga 65 tahun di 17 negara dan wilayah.

Jumlah pemirsa di seluruh dunia melalui TV dan digital adalah 3 miliar 50 juta.

Yang telah menonton distribusi video melalui platform digital seperti smartphone sebanyak 28 miliar kali.

"Saya setuju dengan boikot diplomatik" dengan tidak akan mengirim delegasi pemerintah Jepang ke Olimpiade Musim Dingin Beijing, yang akan dibuka di China pada Februari tahun depan," kata Sanae Takaichi, pimpinan Partai Demokrat Liberal (LDP).

"Kita harus ikut boikot," katanya, Rabu (8/12/2021).

Baca juga: Inggris dan Kanada Boikot Diplomatik di Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022, Mengikuti Langkah AS

Apa itu boikot diplomatik dan tanggapan masing-masing negara?

Relawan Demokrat Liberal "Liga Parlemen Semua Partai untuk Mendukung Mongolia Selatan" yang diketuai oleh Takaichi mengungkapkan pada pertemuan yang diadakan di Diet hal boikot tersebut.

Pemerintah Jepang secara resmi sedang mempertimbangkan untuk tidak mengirim menteri ke Olimpiade Musim Dingin Beijing.

Namun hingga hari ini belum ada keputusan resmi dari pemerintah Jepang.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif melalui aplikasi zoom terus dilakukan bagi warga Indonesia secara aktif dengan target belajar ke sekolah di Jepang. Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.