Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Varian Omicron Sebabkan Penyakit yang Lebih Ringan dari Delta? Ini Kata WHO

Apakah varian baru Covid-19, Omicron dapat mengakibatkan penyakit yang lebih ringan dari Delta? Berikut penjelasan WHO.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Varian Omicron Sebabkan Penyakit yang Lebih Ringan dari Delta? Ini Kata WHO
Justin TALLIS / AFP
Gambar ilustrasi yang diambil di London pada 2 Desember 2021 menunjukkan empat jarum suntik dan layar bertuliskan 'Omicron' - Simak penjelasan WHO terkait Omicron dapat mengakibatkan penyakit yang lebih ringan. 

TRIBUNNEWS.COM - Varian virus corona baru dapat menimbulkan risiko infeksi ulang yang lebih tinggi, tetapi penelitian terbaru menunjukkan penyakit lebih ringan daripada jenis Delta.

Data awal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menunjukkan varian virus corona Omicron mungkin lebih mudah menginfeksi ulang orang yang sudah memiliki virus atau telah divaksinasi daripada varian sebelumnya.

Namun, WHO juga mengatakan, Omicron dapat mengakibatkan penyakit yang lebih ringan.




“Data yang muncul dari Afrika Selatan menunjukkan peningkatan risiko infeksi ulang dengan Omicron,” kata kepala WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, Rabu (8/12/2021), dilansir dari Al Jazeera.

“Ada juga beberapa bukti bahwa Omicron menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada Delta," sambungnya.

Baca juga: Ilmuwan AS: Varian Omicron Hampir Pasti Tidak Lebih Parah dari Delta

Baca juga: Epidemiolog Usul Pemerintah Gunakan Metode Ini untuk Deteksi Omicron

Namun Tedros menekankan, diperlukan lebih banyak data sebelum menarik kesimpulan tegas, dan mendesak negara-negara di mana pun untuk meningkatkan pengawasan mereka untuk membantu memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana perilaku Omicron.

Penilaian yang penuh harapan datang ketika kekhawatiran global tumbuh atas varian yang sangat bermutasi, yang telah memaksa puluhan negara untuk menerapkan kembali pembatasan perbatasan dan meningkatkan kemungkinan kembalinya lockdown yang berdampak secara ekonomi.

Gambar varian baru virus corona (Covid-19) 'omicron' yang dirilis Universitas Hong Kong.(HKU Med)
Gambar varian baru virus corona (Covid-19) 'omicron' yang dirilis Universitas Hong Kong.(HKU Med) (HKU Med)

Bahkan jika ternyata Omicron menyebabkan penyakit yang tidak terlalu parah, Tedros memperingatkan agar tidak mengendurkan kewaspadaan terhadap virus tersebut.

BERITA TERKAIT

“Kepuasan (terlalu dini) apa pun akan menyebabkan korban jiwa,” dia memperingatkan.

Direktur kedaruratan WHO, Michael Ryan setuju dan mengatakan bahwa sejauh ini data menunjukkan varian tersebut mentransmisikan secara efisien, dan mungkin lebih efisien bahkan daripada varian Delta.

“Itu tidak berarti bahwa virus itu tidak bisa dihentikan,” katanya.

“Tapi itu berarti virus lebih efisien dalam menularkan antar manusia."

"Oleh karena itu, kita harus menggandakan upaya kita untuk memutus rantai penularan itu untuk melindungi diri kita sendiri demi melindungi orang lain," imbuhnya.

Baca juga: Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi Tegaskan Tak Ada Temuan Varian Omicron, Begini Penjelasannya

Baca juga: Mengekor Wall Street Pasar Saham Asia-Pasifik Menghijau, Omicron Tak Seburuk yang Ditakuti

Bahkan jika varian baru ternyata kurang berbahaya daripada banyak varian sebelumnya, jika menularkan lebih cepat masih bisa membuat lebih banyak orang sakit, membebani sistem kesehatan, dan lebih banyak orang meninggal.

Para ahli WHO menekankan pentingnya vaksinasi, menyoroti bahkan jika vaksin terbukti kurang efektif terhadap Omicron, seperti yang ditunjukkan oleh beberapa data.

Vaksinasi diharapkan masih dapat memberikan perlindungan yang signifikan terhadap penyakit parah.

(Tribunnews.com/Yurika)

Artikel terkait lainnya

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas