Pemerintah Inggris Siapkan Rencana C untuk Atasi Covid-19 Varian Omicron
Baru saja perkenalkan Rencana B, pemerintah Inggris sudah siapkan Rencana C untuk atasi penyebaran varian Omicron Covid-19.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Wahyu Gilang Putranto
Johnson diduga menggelar pesta staf di Downing Street selama lockdown Desember lalu.
Meskipun begitu, Profesor John Edmunds, anggota Kelompok Penasihat Ilmiah untuk Keadaan Darurat (Sage), mengatakan pembatasan adalah "kejahatan yang diperlukan."
Dia mengatakan kepada pengarahan Royal Society of Medicine:
"Saya pikir itu adalah kejahatan yang diperlukan… Pembatasan akan sangat merusak sebagian ekonomi, sektor perhotelan, sektor ritel khususnya – mereka akan terpengaruh."
"Sayangnya, kita harus melakukannya."
"Tingkat penyebaran virus ini berlipat ganda setiap dua atau tiga hari."
WHO: Omicron Menyebar di 57 Negara, tapi Masih Terlalu Dini untuk Menyebut Varian Ini Lebih Menular
Varian Covid-19 Omicron kini telah ditemukan di 57 negara dan terus menyebar dengan cepat di Afrika Selatan, ungkap Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) seperti dilansir The Guardian, Kamis (9/12/2021).
Namun demikian, laporan epidemiologi terbaru dari WHO mengatakan varian Delta masih dominan, terutama di Eropa dan AS.
Karena itu, masih terlalu dini untuk menarik kesimpulan tentang dampak global dari varian Omicron.
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa memperkirakan varian Omicron bisa menjadi varian dominan di Eropa dalam beberapa bulan.
Namun, untuk saat ini, varian Delta terus mendominasi, dan lebih banyak data diperlukan untuk menentukan tingkat penularan dan tingkat keparahan Omicron, kata WHO.
"Meskipun tampaknya ada bukti bahwa varian Omicron mungkin memiliki keunggulan pertumbuhan dibandingkan varian lain yang beredar, belum diketahui apakah hal itu berpengaruh langsung dalam peningkatan penularan," kata WHO dalam laporannya.
Baca juga: WHO Minta Dunia Bertindak untuk Tekan Penyebaran Omicron
Baca juga: Pfizer-BioNTech Klaim Suntikan Booster Mampu Menangkal Omicron
Dari 899.935 sampel uji Covid-19 yang diurutkan dan diunggah ke database global Covid dalam 60 hari terakhir, 897.886 (99,8%) terkonfirmasi sebagai varian Delta, sedangkan 713 (0,1%) adalah Omicron.