Temuan Terbaru: Booster Beri 70 hingga 75% Perlindungan terhadap Gejala Ringan Omicron
Temuan ini merupakan bagian dari data paling awal tentang perlindungan terhadap Omicron.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, LONDON - Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) menjelaskan bahwa suntikan dosis penguat (booster) vaksin virus corona (Covid-19) memberikan sekitar 70 hingga 75 persen perlindungan terhadap gejala ringan varian baru Omicron.
Temuan ini merupakan bagian dari data paling awal tentang perlindungan terhadap Omicron, di luar studi laboratorium yang telah menunjukkan penurunan aktivitas penetralan terhadap varian tersebut.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Sabtu (11/12/2021), data awal dari real world menunjukkan bahwa omicron memang dapat sangat mengurangi perlindungan pada gejala ringan dari kursus vaksinasi dua dosis awal.
Namun suntikan booster dapat memulihkan perlindungan hingga batas tertentu.
"Perkiraan awal ini harus diperlakukan dengan hati-hati, namun mereka menunjukkan bahwa beberapa bulan setelah suntikan kedua, ada risiko lebih besar terkena omicron dibandingkan dengan strain Delta," kata Kepala Imunisasi di UKHSA, Dr Mary Ramsay.
Baca juga: Wamenkes Sebut Vaksinasi Booster Akan Mulai Diberikan 1 Januari 2022
Ia menambahkan bahwa perlindungan terhadap gejala parah diharapkan menunjukkan persentase lebih tinggi.
"Data menunjukkan risiko ini berkurang secara signifikan setelah vaksin booster, jadi saya mendorong semua orang untuk menerima vaksin booster jika mereka memenuhi syarat," jelas Dr Ramsay.
Dalam analisis terhadap 581 orang dengan kasus omicron yang dikonfirmasi, dua dosis vaksin yakni AstraZeneca dan Pfizer-BioNTech memberikan tingkat perlindungan yang jauh lebih rendah terhadap infeksi simtomatik dibandingkan dengan apa yang mereka berikan terhadap kasus Delta.
Namun, saat ditingkatkan dengan dosis Pfizer, ada sekitar 70 persen perlindungan terhadap infeksi simtomatik bagi mereka yang awalnya menerima AstraZeneca, dan sekitar 75 persen perlindungan bagi mereka yang menerima Pfizer.