Bukti Awal Tunjukkan Omicron Menyebar Lebih Cepat dan Lemahkan Vaksin tapi Bergejala Ringan
Varian Delta yang kali pertama diidentifikasi di India pada awal tahun ini, telah bertanggung jawab atas sebagian besar kasus infeksi Covid-19 di duni
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Minggu kemarin mengatakan bahwa menurut data awal, varian baru virus corona (Covid-19) Omicron lebih menular dibandingkan Delta dan mampu mengurangi efektivitas vaksin.
Namun varian ini menyebabkan gejala yang kurang parah dibandingkan Delta.
Varian Delta yang kali pertama diidentifikasi di India pada awal tahun ini, telah bertanggung jawab atas sebagian besar kasus infeksi Covid-19 di dunia.
Namun temuan Omicron di Afrika Selatan pada bulan lalu yang ternyata memiliki sejumlah besar mutasi, telah mendorong negara-negara di seluruh dunia untuk memberlakukan larangan perjalanan bagi negara kawasan Afrika dan memperkenalkan kembali aturan pembatasan domestik demi memperlambat penyebarannya.
Dikutip dari laman Channel News Asia, Senin (13/12/2021), WHO mengatakan Omicron telah menyebar ke 63 negara pada 9 Desember lalu.
Baca juga: WHO: Varian Omicron Ditemukan di 63 Negara, Kecepatan Penyebarannya Mungkin Lampaui Delta
"Bukti awal menunjukkan Omicron menyebabkan 'pengurangan efektivitas vaksin terhadap kasus infeksi dan penularan. Mengingat data yang tersedia saat ini, kemungkinan penyebaran Omicron akan melampaui varian Delta," kata WHO dalam penjelasan teknisnya.
Infeksi Omicron sejauh ini hanya menyebabkan 'gejala ringan' atau kasus tanpa gejala, namun WHO mengatakan data tersebut tidak cukup untuk menetapkan tingkat keparahan klinis varian tersebut.
Sebelumnya, varian ini diidentifikasi di Afrika Selatan dan negara itu kemudian melaporkan temuan tersebut kepada WHO pada 24 November lalu.
Sementara itu, produsen vaksin Pfizer-BioNTech pada pekan lalu mengatakan tiga dosis suntikan mereka masih efektif dalam melawan Omicron.
Negara-negara dengan persediaan vaksin yang cukup seperti Inggris dan Prancis pun telah mendorong populasi mereka untuk menerima suntikan dosis penguat (booster) demi melawan varian ini.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.