27 Prajurit Angkatan Udara AS Dipecat Gara-gara Menolak Vaksin Covid-19
Angkatan Udara AS memecat 27 anggotanya karena menolak divaksinasi Covid-19.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Angkatan Udara AS memecat 27 anggotanya karena menolak divaksinasi Covid-19.
Dilansir The Guardian, ini jadi kali pertama ada anggota militer yang diberhentikan karena tidak patuh dengan mandat vaksin.
Angkatan Udara AS menetapkan batas waktu hingga 2 November 2021 untuk para pasukannya mendapatkan vaksin.
Namun, ribuan prajurit melakukan penolakan.
Juru bicara Angkatan Udara, Ann Stefanek pada Senin (13/12/2021) menyebut 27 prajurit ini adalah penerbang pertama yang diberhentikan secara administratif karena alasan tidak mau vaksin.
Baca juga: 11 Provinsi Mulai Lakukan Vaksinasi Anak Usia 6-11 Tahun, Mana Saja?
Baca juga: China Bertekad Menyerang Balik Jika Amerika Serikat Sembrono Memberlakukan Sanksi
Stefanek menyebut, ke-27 orang itu adalah personel militer muda yang berpangkat rendah.
Semuanya masih dalam proses wajib militer pertama.
Awal tahun ini, Pentagon mewajibkan vaksin untuk semua anggota militer, termasuk yang dalam tugas aktif, Garda Nasional, dan cadangan.
Masing-masing kesatuan menetapkan tenggat waktu dan prosedurnya sendiri terkait vaksinasi.
Angkatan Udara sendiri menetapkan tenggat waktu paling awal.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan, vaksin sangat penting untuk menjaga kesehatan pasukan dan kemampuannya untuk menanggapi krisis keamanan nasional.
Menurut data dari Angkatan Udara, lebih dari 1.000 penerbang menolak vaksin dan lebih dari 4.700 mencari pengecualian dengan alasan agama.
Pada minggu lalu, lebih dari 97% dari angkatan udara tugas aktif telah menerima setidaknya satu dosis vaksin Covid-19.
Sementara itu, 27 prajurit yang dipecat ini tidak meminta pengecualian apapun untuk menolak vaksinasi, seperti alasan medis, agama, maupun administrasi.
Beberapa pejabat dari satuan lain yakin bahwa sejauh ini hanya Angkatan Udara yang memberhentikan anggotanya karena menolak vaksin.
Stefanek mengatakan, mungkin beberapa anggota itu melakukan pelanggaran lain, tetapi semua sama-sama menolak vaksin dan itulah yang membuat mereka dipecat.
Bukan hal yang aneh jika anggota militer dikeluarkan dari dinas karena tidak mematuhi perintah.
Sebagai perbandingan, Stefanek mengatakan data dalam tiga kuartal pertama tahun 2021, sekitar 1.800 penerbang diberhentikan karena gagal mengikuti perintah.
Pentagon pada 10 Desember lalu mencatat, 96,4% personel tugas aktif telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.
Namun persentase itu menurun saat data vaksinasi digabungkan dengan satuan lainnya.
Secara total, 79 personel militer di berbagai satuan meninggal karena virus corona.
Amerika Serikat pada Minggu (12/12/2021) mencapai 800.000 kematian terkait virus corona, menurut penghitungan Reuters.
Baca juga: Tiba di Jakarta, Menlu Amerika Serikat Blinken Akan Bertemu Presiden Jokowi Sore Ini
Baca juga: Vaksinasi Covid-19 Pada Anak Usia 6-11 Tahun Gunakan Jenis Sinovac, Dimulai 14 Desember 2021
Berdasarkan angka kasusnya, Amerika Serikat unggul secara global dengan total 51 juta kasus infeksi.
Ada 819.315 korban Covid-19 yang meninggal dunia.
Sekitar 40 juta lebih tercatat sembuh dari Covid-19.
AS, menurut catatan Worldometers pada Selasa (14/12/2021), memiliki 10 juta kasus aktif dengan 15.300 kasus serius atau kritis.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)