Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Update Topan Rai Filipina: Lebih dari 100 Orang Tewas, 300.000 Mengungsi

Korban tewas akibat Topan Rai di Filipina terus bertambah. Lebih dari 100 orang tewas, sementara 300.000 orang mengungsi.

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Nuryanti
zoom-in Update Topan Rai Filipina: Lebih dari 100 Orang Tewas, 300.000 Mengungsi
AFP/BOBBIE ALOTA
Warga menyelamatkan barang-barang dari rumah mereka yang hancur di kota pesisir Dulag di provinsi Leyte pada 17 Desember 2021, sehari setelah Topan Super melanda - Korban tewas akibat Topan Rai menjadi lebih dari 100 orang, dan 300 ribu warga mengungsi. 

TRIBUNNEWS.COM - Korban tewas akibat topan terkuat yang melanda Filipina tahun ini terus bertambah.

Perhitungan resmi pada Minggu (19/12/2021) menunjukkan, lebih dari 100 orang tewas akibat Topan Rai.

Sementara itu, Filipina masih berupaya mengirimkan air dan makanan ke pulau-pulau yang hancur.

Dilansir CNA, lebih dari 300.000 orang meninggalkan rumah dan resor tepi pantai saat Topan Rai melanda wilayah selatan dan tengah nusantara.

Badai itu memutus komunikasi dan listrik di banyak daerah, menghancurkan atap rumah, menjatuhkan tiang listrik beton dan membanjiri desa.

Baca juga: Berita Foto : Topan Super Rai Hantam Filipina

Baca juga: Malaysia Dilanda Banjir Besar, Lebih dari 21.000 Orang Mengungsi

Arthur Yap, Gubernur tujuan wisata populer Bohol, mengatakan di halaman Facebook resminya bahwa Wali Kota di pulau itu melaporkan 72 kematian.

Kata petugas informasi provinsi, Jeffrey Crisostomo kepada AFP, sepuluh orang juga tewas di Kepulauan Dinagat.

Berita Rekomendasi

Itu membuat jumlah keseluruhan kematian yang dilaporkan menjadi 108, menurut angka resmi terbaru, menjadikannya salah satu topan paling mematikan yang melanda negara itu dalam beberapa tahun.

Tetapi jumlah korban kemungkinan akan meningkat ketika badan-badan bencana menilai sepenuhnya kematian dan kehancuran akibat badai di seluruh kepulauan yang luas itu.

Rai menerjang Filipina pada Kamis (16/12/2021) sebagai topan super yang mengemas kecepatan angin 195 kmh.

Ribuan personel militer, polisi, penjaga pantai, dan pemadam kebakaran dikerahkan untuk membantu upaya pencarian dan penyelamatan di daerah-daerah yang terkena dampak paling parah.

Penjaga pantai dan kapal angkatan laut yang membawa makanan, air, dan pasokan medis sedang dikirim.

Foto udara yang diambil pada 17 Desember 2021 dan diterima dari Angkatan Darat Filipina pada 18 Desember menunjukkan rumah-rumah yang hancur akibat Topan Rai setelah badai melintasi Jenderal Luna, Pulau Siargao. (Photo by Handout / Philippine Army / AFP) / RESTRICTED TO EDITORIAL USE - MANDATORY CREDIT
Foto udara yang diambil pada 17 Desember 2021 dan diterima dari Angkatan Darat Filipina pada 18 Desember menunjukkan rumah-rumah yang hancur akibat Topan Rai setelah badai melintasi Jenderal Luna, Pulau Siargao. (Photo by Handout / Philippine Army / AFP) / RESTRICTED TO EDITORIAL USE - MANDATORY CREDIT "AFP PHOTO / PHILIPPINE ARMY" - NO MARKETING - NO ADVERTISING CAMPAIGNS - DISTRIBUTED AS A SERVICE TO CLIENTS (AFP/HANDOUT)

Sementara, alat berat seperti backhoe dan front-end loader sedang dikirim untuk membantu membersihkan jalan yang terhalang oleh tiang listrik dan pohon yang tumbang.

"Ini akan menjadi jalan yang panjang dan sulit bagi orang-orang untuk membangun kembali dan mengembalikan kehidupan mereka," kata Alberto Bocanegra, kepala Federasi Internasional Perhimpunan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah di Filipina.

Organisasi tersebut meminta 20 juta franc Swiss untuk mendanai upaya bantuan darurat dan pemulihan.

Topan Haiyan

Ada juga kehancuran yang meluas di pulau-pulau Siargao, Dinagat dan Mindanao, yang menanggung beban terberat Rai ketika menghantam Filipina.

Foto udara yang dibagikan oleh militer menunjukkan kerusakan parah di kota General Luna di Siargao, di mana banyak peselancar dan turis berkumpul menjelang Natal, dengan bangunan-bangunan yang atapnya hilang dan puing-puing berserakan di tanah.

Turis dievakuasi dari pulau itu pada Minggu dengan pesawat dan kapal.

Gubernur Dinagat Arlene Bag-ao mengatakan, Sabtu kerusakan lanskap pulau itu mengingatkan jika tidak lebih buruk daripada yang disebabkan oleh Topan Super Haiyan pada 2013.

Haiyan, yang disebut Yolanda di Filipina, adalah topan paling mematikan yang pernah tercatat di negara itu, menyebabkan lebih dari 7.300 orang tewas atau hilang.

"Saya melihat bagaimana Topan Odette (Rai) merobek ibukota provinsi, sepotong demi sepotong," kata petugas informasi provinsi Dinagat Crisostomo kepada stasiun radio DZBB.

"Meja-meja besar seberat seorang pria terbang selama serangan badai," sambungnya.

Di Kota Surigao, di ujung utara Mindanao, pecahan kaca dari jendela yang pecah, lembaran atap besi bergelombang, kabel listrik dan puing-puing lainnya berserakan di jalan-jalan.

Pengemudi sepeda roda tiga Rey Jamile, 57, menerjang jalan-jalan yang banjir dan lembaran atap besi bergelombang untuk menyelamatkan keluarganya di pusat evakuasi sekolah.

"Anginnya sangat kencang," katanya kepada AFP.

Dia menambahkan bahwa setelah badai berakhir, kini dia harus berjuang untuk mendapatkan air dan makanan.

Kecepatan angin Rai berkurang menjadi 150 km/jam saat meluncur di seluruh negeri, membuang hujan deras, menumbangkan pohon dan menghancurkan struktur kayu.

Topan Rai muncul di atas Laut Cina Selatan pada hari Sabtu dan menuju ke Vietnam.

Baca juga: Peringatan Gelombang Tinggi BMKG Minggu 19 Desember 2021: Laut Natuna Utara Capai 4-6 M

Baca juga: Banjir di Kepulauan Mentawai Surut, Para Pengungsi Pulang ke Rumah

Rai melanda Filipina di akhir musim topan, kebanyakan siklon biasanya berkembang antara Juli dan Oktober.

Para ilmuwan telah lama memperingatkan bahwa topan menjadi lebih kuat dan menguat lebih cepat ketika dunia menjadi lebih hangat karena perubahan iklim yang didorong oleh manusia.

Filipina masuk dalam daftar negara paling rentan di dunia terhadap dampak perubahan iklim, dilanda rata-rata 20 badai dan topan setiap tahun, yang biasanya menghapus panen, rumah dan infrastruktur.

(Tribunnews.com/Yurika)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas