Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Di Tengah Ketegangan dengan RRC, Negara Ini Latihan Militer Besar-besaran di 'Halaman Depan' RI

Militer India melakukan latihan perang besar-besaran di Kepulauan Andaman dan Nicobar.

Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Di Tengah Ketegangan dengan RRC, Negara Ini Latihan Militer Besar-besaran di 'Halaman Depan' RI
Indian Navy
Angkatan Laut India. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Militer India melakukan latihan perang besar-besaran di Kepulauan Andaman dan Nicobar.

Sebagai informasi, lokasi Kepulauan Andaman dan hanya berjarak 700 kilometer dari Pulau Sabang jika diukur melalui Google Maps.

Latihan tersebut dilaksanakan oleh Komando Bersama Andaman dan Nicobar (ANC) yang melibatkan angkatan darat, angkatan udara, angkatan laut, penjaga pantia, dan korps pasukan khusus.

Melansir The Times of India, Rabu (22/12/2021), latihan gabungan ini bertujuan untuk mobilisasi, operasi, dan kesiapan tempur pasukan.

Baca juga: Pesawat Pengebom Tiongkok Menyebar Ranjau Laut di Laut China Selatan

Hal tersebut guna memvalidasi dan melatih berbagai rencana dan strategi dalam taktik di bawah komando ANC.

Komandan ANC Letnan Jenderal Ajai Singh mengatakan, ketiga pasukan dari tiga matra dimobilisasi untuk pendaratan amfibi dalam latihan tersebut.

Selain itu, dilakukan simulasi pendaratan pasukan penerjun payung di kepulauan tersebut dari pada Rabu pagi waktu setempat.

Baca juga: China Balas Sanksi Amerika Serikat, Blokir Kunjungan Empat Komisi dari AS dan Bekukan Asetnya

Berita Rekomendasi

The Times of India melaporkan, latihan tersebut dilakukan di tengah konfrontasi militer yang sedang berlangsung antara India dengan China di Ladakh timur sejak April 2020.

Kini, India hendak meningkatkan kesiapannya melalui peningkatan kekuatan dan pembangunan infrastruktur militer di ANC guna mengantisipasi langkah China di Samudra Hindia.

ANC didirikan sebagai komando geografis gabungan pertama India pada Oktober 2001.

Merancang Aksi Militer Gabungan Baru di Sekitar Taiwan

Sebuah sumber yang dekat dengan pemerintah Jepang mengatakan kepada Kyodo bahwa saat ini Jepang dan aliansi utamanya, Amerika Serikat, sedang mempersiapkan sebuah aksi militer gabungan baru di tengah segala ketidakpastian di sekitar Taiwan.

Nantinya, Pasukan Bela Diri Jepang (JSDF) dan militer AS akan saling bekerja sama di sepanjang rantai Kepulauan Nansei, barat daya Jepang, yang dekat dengan Taiwan.

Kyodo pada hari Kamis (23/12) menyebut bahwa kedua negara kemungkinan akan setuju untuk mulai bekerja untuk meresmikan rencana operasi ketika kepala luar negeri dan pertahanan mereka bertemu pada awal Januari mendatang.

Jika benar terjadi, langkah ini dipastikan akan mendapat respons keras dari China.

Membangun pangkalan militer sementara

Sumber tersebut mengatakan bahwa pembangunan pangkalan sementara baru dilakukan ketika pemerintah Jepang menilai bahwa konflik antara militer China dan Taiwan akan merusak perdamaian dan keamanan Jepang.

Menurut bocoran, nantinya Marinir AS akan mendirikan pangkalan serangan sementara di Kepulauan Nansei yang membentang dari Kagoshima dan Okinawa mendekati Taiwan.

Pangkalan ini akan berdiri di fase awal jika ketidakstabilan keamanan di sekitar Taiwan mulai tumbuh.

Wilayah tersebut juga dianggap cukup strategis karena dekat dengan Okinawa, tempat di mana AS menempatkan sebagian besar instalasi militernya yang ada di Jepang.

Baca juga: Sosok Kolonel P, Perwira TNI Pelaku Tabrak Lari di Nagrek Jawa Barat Mulai Terungkap, Siapa Dia?

Militer AS akan mendapatkan dukungan dari JSDF untuk mengirim pasukan ke pulau-pulau itu jika kondisi mulai mengkhawatirkan.

Saat ini JSDF dan militer AS telah mempertimbangkan sekitar 40 lokasi di sepanjang Nansei yang terdiri dari sekitar 200 pulau.

Pulau-pulau di mana JSDF udah meletakkan unit rudal juga termasuk di dalamnya.

Sebagian besar gugusan pulau yang ada juga berpenghuni, membuat kedua negara harus benar-benar berhati-hati.

Jika semua skenario yang diprediksi benar-benar terjadi, militer AS kan mengerahkan sistem roket artileri mobilitas tinggi ke lokasi pangkalan sementara. Di saat yang sama, JSDF akan bertugas mengurus keperluan logistik dengan menyediakan amunisi dan bahan bakar.

Marinir AS juga disiapkan untuk bergerak cepat dalam mengubah lokasi pangkalan demi mencegah serangan balasan.

Jepang dan AS, dalam pertemuan pemimpin bulan April lalu, telah menyebut Taiwan dalam sebuah pernyataan bersama yang resmi. Itu merupakan pertama kalinya nama Taiwan muncul dalam pernyataan bersama, menunjukkan betapa seriusnya kedua negara melihat masalah yang ada di negara tersebut.

Pada pertemuan di bawah kerangka "two-plus-two" bulan Januari mendatang, kedua negara kemungkinan besar akan menyampaikan rencana baru, termasuk strategi tempur di Kepulauan Nansei.

Sebagian berita tayang di Kompas.com dengan judul: Negara Ini Gelar Latihan Militer Besar-besaran Dekat Indonesia, 700 Km dari Sabang 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas