Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Paus Fransiskus Sebutkan 3 Kata Kunci Rumah Tangga: Tolong, Terima Kasih, Maaf

Paus Fransiskus mengakui bahwa pandemi Covid-19 telah memperburuk beberapa masalah keluarga.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
zoom-in Paus Fransiskus Sebutkan 3 Kata Kunci Rumah Tangga: Tolong, Terima Kasih, Maaf
Filippo MONTEFORTE / AFP
Paus Fransiskus melambai kepada umat beriman yang berkumpul setelah berkat Natal Urbi et Orbi di Lapangan Santo Petrus di Vatikan pada 25 Desember 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Paus Fransiskus menulis surat untuk pasangan menikah, yang dirilis Minggu (26/12/20210).

Pemimpin rohani itu mendorong pasangan yang sudah menikah untuk mengingat tiga kata kunci dalam rumah tangga.

"Tolong, terima kasih, dan maaf," kata Paus.

Melansir Al Jazeera, Paus juga mengakui bahwa pandemi Covid-19 telah memperburuk beberapa masalah keluarga.

Baca juga: Paus Fransiskus Doakan Berakhirnya Pandemi dan Dialog Damai

Baca juga: Sejarah Perayaan Natal: Ditentukan oleh Paus, Pernah Dilarang di Abad 17

Paus Fransiskus melambai kepada umat beriman yang berkumpul setelah berkat Natal Urbi et Orbi di Lapangan Santo Petrus di Vatikan pada 25 Desember 2021.
Paus Fransiskus melambai kepada umat beriman yang berkumpul setelah berkat Natal Urbi et Orbi di Lapangan Santo Petrus di Vatikan pada 25 Desember 2021. (Filippo MONTEFORTE / AFP)

Paus Fransiskus menulis bahwa penguncian dan karantina memaksa keluarga untuk menghabiskan lebih banyak waktu bersama.

Namun, ia mencatat bahwa kebersamaan yang dipaksakan seperti itu, terkadang menguji kesabaran, baik orangtura dan saudara kandung.

Menurut Paus, beberapa kasus menyebabkan konflik.

Berita Rekomendasi

“Masalah yang sudah ada sebelumnya menjadi makin parah, menciptakan konflik yang dalam beberapa kasus menjadi hampir tak tertahankan. Bahkan banyak yang mengalami putusnya suatu hubungan,” tulis Francis.

Ia menawarkan dukungannya kepada keluarga-keluarga itu dan mengingatkan orangtua bahwa putusnya pernikahan sangat sulit bagi anak-anak, yang memandang orang tua mereka sebagai sumber stabilitas, cinta, kepercayaan, dan kekuatan yang konstan.

"Putusnya pernikahan menyebabkan penderitaan yang luar biasa, karena banyak harapan yang pupus, dan kesalahpahaman dapat menyebabkan pertengkaran dan luka yang tidak mudah disembuhkan," tulis Paus Fransiskus.

“Anak-anak akhirnya harus menderita rasa sakit melihat orang tua mereka tidak lagi bersama.”

Baca juga: Presiden Korea Selatan, Moon Jae-in Minta Paus Fransiskus Kunjungi Korea Utara

Baca juga: Paus Fransiskus Ungkapkan Kesedihan Mendalam atas Kasus Pelecehan Seksual di Gereja Prancis

Ia mengimbau para orang tua untuk terus mencari bantuan untuk mengatasi konflik, termasuk melalui doa.

“Ingat juga bahwa pengampunan menyembuhkan setiap luka,” katanya.

Ia mengulangi pengulangan yang sering dia gunakan ketika bertemu dengan keluarga dan pasangan yang sudah menikah, menyebutkan tiga kata terpenting dalam pernikahan: "Tolong, terima kasih dan maaf."

“Setelah setiap pertengkaran, jangan biarkan hari berakhir tanpa berdamai,” tulisnya.

Baca juga: Paus Fransiskus Muncul di Depan Publik untuk Pertama Kalinya Sejak Operasi 

Gambar selebaran yang diambil dan dirilis oleh Media Vatikan menunjukkan Paus Fransiskus menyampaikan berkat Natal Urbi et Orbi di Lapangan Santo Petrus di Vatikan pada 25 Desember 2021.
Gambar selebaran yang diambil dan dirilis oleh Media Vatikan menunjukkan Paus Fransiskus menyampaikan berkat Natal Urbi et Orbi di Lapangan Santo Petrus di Vatikan pada 25 Desember 2021. (Selebaran / VATICAN MEDIA / AFP)

Soroti penurunan angka kelahiran

Masih dalam pidato mingguannya di depan Basilika Santo Petrus, Paus Fransiskus meratapi penurunan angka kelahiran di Italia,

Ia memperingatkan bahwa penurunan tersebut merupakan ancaman bagi masa depan negara itu.

“Sepertinya banyak orang telah kehilangan keinginan untuk memiliki anak," kata Paus.

"Banyak pasangan lebih memilih untuk tidak memiliki anak atau hanya memiliki satu anak. Ini adalah tragedi yang bertentangan dengan keluarga kita, negara kita dan masa depan kita,” tambahnya.

Baca juga: Jokowi Menangis di Adonara, Dapat Surat Cinta dari Anak SMP dan Berikan Jaket untuk Fransiskus

Kantor statistik ISTAT mencatat ada 404.892 kelahiran di Italia tahun lalu, turun 15.192 dari 2019.

ISTAT mengatakan penurunan kelahiran terus berlanjut tahun ini.

"Pandemi Covid-19 kemungkinan menjadi faktor penurunan tersebut," terang ISTAT.

Berita lain terkait Paus Fransiskus

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas