Israel Persingkat Jeda Suntikan Booster dari 5 Bulan Jadi 3 Bulan
Kementerian Kesehatan Israel akan mengizinkan orang yang sudah divaksin Covid-19 lengkap untuk mendapatkan suntikan booster setelah tiga bulan.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Arif Fajar Nasucha
TRIBUNNEWS.COM - Kementerian Kesehatan Israel akan mengizinkan orang yang sudah divaksin Covid-19 lengkap untuk mendapatkan suntikan booster setelah tiga bulan.
Sebelumnya, masa tunggu penerima dosis booster adalah lima bulan.
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan Senin (27/12/2021), pemerintah mempersingkat jangka waktu untuk meningkatkan kekebalan ketika varian Omicron menyebar ke seluruh dunia.
Melansir AP News, aturan baru akan berlaku untuk vaksin Pfizer, Moderna, dan AstraZeneca.
Baca juga: Mantan Menteri Vaksinasi Jepang Minta Kemenkes Bekerja Lebih Cepat untuk Program Vaksinasi Booster
Baca juga: Meski Vaksinasi Belum Rata, India akan Berikan Suntikan Booster pada Petugas Kesehatan dan Lansia
Namun, masih belum ada keputusan apakah pemerintah akan meluncurkan suntikan booster tahap kedua ke populasinya.
Negara itu saat ini tengah menghadapi infeksi Covid-19 yang kian meningkat.
Uji coba dosis keempat
Israel memulai uji coba vaksin virus corona dosis keempat pada Senin (27/12/2021).
Pemerintahan Naftali Bennet mengklaim langkah ini merupakan studi pertama dari jenisnya.
Baca juga: Telat Lakukan Vaksinasi Booster, PM Belanda Akui Telah Salah Langkah Melawan Covid
Baca juga: Perdana Menteri Belanda Akui Terlambat Memulai Kampanye Vaksinasi Booster
Mengutip CNA, rumah sakit besar Israel mulai memberikan suntikan vaksin Covid-19 dosis keempat kepada 150 staf pada hari ini, Senin (27/12/2021).
Pusat Medis Sheba dekat Tel Aviv mengatakan uji coba akan menjelaskan kemanjuran dosis keempat dan membantu pembuat keputusan menetapkan kebijakan kesehatan di Israel dan luar negeri.
Israel telah melaporkan 1.118 kasus yang dikonfirmasi dari varian Omicron.
Panel ahli Kementerian Kesehatan telah merekomendasikan untuk menawarkan dosis keempat vaksin Pfizer/BioNTech kepada warga Israel berusia 60 tahun ke atas yang menerima suntikan booster setidaknya empat bulan lalu.
Baca juga: Vaksin Covid-19 Donasi dari Prancis hingga Yunani Tiba di Indonesia
Baca juga: WHO Sebut Pandemi Tidak Akan Selesai Jika Terus Terjadi Ketimpangan Vaksin Covid-19 Antarnegara
Namun, persetujuan akhir oleh Direktur Jenderal Kementerian Israel masih butuh waktu.
Pusat Medis Sheba tidak mengatakan berapa lama uji cobanya akan berlangsung.
"Kami akan memeriksa efek dosis keempat pada tingkat antibodi dan morbiditas dan kami akan mengukur keamanannya," kata Gili Regev-Yochay, direktur studi tersebut.
"Kami akan mengetahui apakah perlu melakukan tembakan keempat, dan (ditujukan) kepada siapa," sambungnya.
150 pekerja medis Sheba yang mengambil bagian dalam uji coba, yang menurut rumah sakit telah menerima persetujuan Kementerian Kesehatan, mendapat suntikan booster selambat-lambatnya 20 Agustus.
Berita lain terkait Omicron
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)