Serangan Udara Israel Kembali Hantam Pelabuhan Latakia di Suriah
Serangan udara Israel kembali menghantam pelabuhan Latakia di Suriah. Menyebabkan kerusakan material dan kebakaran.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Garudea Prabawati
TRIBUNNEWS.COM - Serangan udara Israel kembali menghantam pelabuhan Latakia di Suriah pada hari Selasa (28/12/2021), pagi.
Itu merupakan serangan kedua di bulan ini yang menargetkan fasilitas utama Suriah.
Sebelumnya, Israel juga telah melakukan serangan udara di pelabuhan Latakia pada Selasa (7/12/2021).
Mengutip france24, Israel telah melakukan ratusan serangan udara di wilayah Suriah sejak perang saudara pecah pada tahun 2011, menargetkan posisi pemerintah serta pasukan sekutu yang didukung Iran dan pejuang Hizbullah.
"Sekitar 03:21, musuh Israel melakukan agresi udara dengan beberapa rudal dari arah Mediterania ... menargetkan halaman kontainer di pelabuhan Latakia," kata kantor berita negara Suriah SANA mengutip sumber militer.
Serangan itu menyebabkan kerusakan material yang signifikan dan kebakaran.
Baca juga: Suriah Mengutuk Rencana Perluasan Pemukiman Yahudi di Dataran Tinggi Golan
Baca juga: Seorang Tentara Suriah Tewas Akibat Serangan Rudal Israel
Beberapa rudal menghantam area peti kemas di pelabuhan, menyebabkan beberapa di antaranya terbakar.
Mengutip Times of Israel, Pasukan Pertahanan Israel tidak mengomentari klaim Suriah, sebagai masalah kebijakan.
Video yang diposting ke media sosial menunjukkan ledakan besar dan kebakaran yang berkobar di seluruh pelabuhan, beberapa di antaranya tampaknya disebabkan oleh ledakan sekunder dari rudal yang menyebabkan amunisi Iran meledak.
Menurut SANA, rudal itu datang dari arah Mediterania.
Pejabat militer Suriah mengatakan upaya masih dilakukan untuk memadamkan api dan menilai kerusakan.
Tidak ada laporan selanjutnya mengenai korban dalam serangan itu.
TV al-Ikhbariyah milik pemerintah Suriah menayangkan rekaman yang menunjukkan api dan asap membubung dari terminal.
Ini melaporkan kerusakan pada bangunan tempat tinggal di dekatnya, rumah sakit, toko-toko dan beberapa lokasi wisata di dekat pelabuhan.
Seorang reporter TV al-Ikhbariyah di daerah itu mengatakan serangan itu tampaknya lebih besar daripada serangan awal bulan ini dan ledakannya bisa terdengar di Tartus, kota pantai lain yang jaraknya lebih dari 80 kilometer.
Sampai awal bulan ini, pemogokan di pelabuhan Latakia sangat tidak teratur.
Pelabuhan itu adalah fasilitas vital di mana banyak impor Suriah dibawa ke negara yang dilanda perang itu dan di mana Iran dilaporkan membawa senjata dan peralatan lainnya ke milisinya.
Serangan Israel
Meskipun Israel telah secara teratur melakukan serangan terhadap target terkait Iran di Suriah, jarang menyerang dekat Latakia, apalagi di dalam terminal, karena militer Rusia mempertahankan basis operasi di dekatnya.
Karena hubungannya yang rapuh dengan Moskow, Israel biasanya menahan diri untuk tidak melakukan serangan terhadap target jika ada pasukan Rusia di dekatnya, meskipun Israel percaya bahwa kebijakan terkenal ini telah membuat Iran berusaha melindungi pengiriman senjatanya dengan melakukannya di dekat wilayah yang dikuasai Rusia.
Sebelumnya, Israel dilaporkan melakukan serangan terhadap sasaran di kota Latakia, namun tidak di pelabuhan.
Serangan itu terjadi pada tahun 2018, di mana sebuah pesawat mata-mata Rusia secara tidak sengaja ditembak jatuh oleh pertahanan udara Suriah, menyebabkan ledakan besar, konfrontasi antara Yerusalem dan Moskow.
Israel juga dilaporkan telah melakukan serangan terhadap target di kota pelabuhan pada tahun 2014 dan dua kali pada tahun 2013.
Israel telah melancarkan ratusan serangan terhadap sasaran di dalam wilayah Suriah yang dikuasai pemerintah selama bertahun-tahun tetapi jarang mengakui atau membahas operasi semacam itu.
Baca juga: 5.200 Bangau di Israel Mati Gara-gara Flu Burung, Peternak Kini Musnahkan Ratusan Ayam
Baca juga: Israel Mulai Uji Coba Suntikan Vaksin Covid-19 Dosis Keempat
Banyak serangan di masa lalu menargetkan bandara utama di ibu kota Damaskus, di mana Iran juga diyakini akan mentransfer senjata canggih ke kuasanya.
Israel telah mengakui, bahwa mereka menargetkan pangkalan pasukan Iran dan kelompok teror sekutu Iran, khususnya di sepanjang perbatasan Golan, seperti Hizbullah Libanon yang memiliki pejuang dikerahkan di Suriah selatan.
Dikatakan juga menyerang pengiriman senjata yang diyakini ditujukan untuk kelompok tersebut.
Hizbullah berperang di pihak pasukan Presiden Suriah Bashar Assad dalam perang saudara yang telah berlangsung selama satu dekade.
(Tribunnews.com/Yurika)
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.