Dokter di Malaysia Ditangkap karena Jual Sertifikat Vaksin Covid-19 Palsu, Dijual hingga Rp1,7 Juta
Seorang dokter dari sebuah klinik swasta ditangkap polisi, lantaran diketahui menjual sertifikat vaksinasi palsu.
Penulis: garudea prabawati
Editor: Daryono
Zhao, yang bekerja sebagai apoteker selama waktu itu, didakwa atas 12 tuduhan pencurian properti pemerintah, tambah rilis tersebut.
“Dengan sadar menjual kartu vaksinasi Covid-19 kepada individu yang tidak divaksinasi menempatkan jutaan orang Amerika pada risiko cedera serius atau kematian,” Agen Khusus Penanggung Jawab Emmerson Buie Jr., dengan Kantor Lapangan Chicago FBI, mengatakan dalam sebuah pernyataan, dikutip dari CNN.
"Menempatkan harga sekecil itu pada keselamatan bangsa kita bukan hanya penghinaan bagi mereka yang melakukan bagian mereka dalam perjuangan untuk menghentikan Covid-19, tetapi juga kejahatan federal dengan konsekuensi serius."
Pengacara pembela Zhao, Gal Pisetzky, mengajukan pembelaan tidak bersalah atas nama kliennya.
Baca juga: Vaksinasi Booster Mulai 12 Januari, Simak Kelompok yang Dapat Gratis dan Jenis Vaksin yang Digunakan
Baca juga: Sebelum Booster Covid-19, ITAGI Ingatkan Target Vaksinasi Lengkap Harus Capai 70 Persen
Penjualan terbesar Zhao adalah $176,70 pada 2 April kepada pembeli yang membayar 17 kartu, menurut dakwaan.
Secara total, Zhao menghasilkan lebih dari $1.200 antara Maret dan April, menurut dakwaan.
Selama dakwaan, Zhao diperintahkan oleh Hakim Hakim AS Sheila M. Finnegan untuk memberi tahu majikannya bahwa dia didakwa dengan tuduhan menjual kartu vaksinasi bersertifikat yang dia terima dari pekerjaannya.
Pissetzky, pengacara Zhao, mengatakan dia "pasti akan dipecat jika dia mengungkapkan tuduhan itu kepada majikannya."
"Tentu saja, sayangnya, Tuan Zhao akan kehilangan pekerjaannya dan saya tidak yakin apakah dia bisa mendapatkan pekerjaan baru karena dia adalah seorang apoteker," kata Pissetzky.
"Dia mungkin bisa melakukan pekerjaan lain," jawab hakim.
Finnegan setuju untuk membebaskan Zhao dengan jaminan $4.500 dan memberinya waktu tujuh hari untuk memberitahu majikannya.
Jika terbukti bersalah, Zhao menghadapi 10 tahun penjara untuk setiap dakwaan, menurut Departemen Kehakiman.
(Tribunnews.com /Garudea Prabawati)