Warga Malaysia Sengaja Tertular Covid-19 Omicron Agar Segera Tercipta Kekebalan Kelompok
Rakyat Malaysia sengaja tertular virus Covid-19 varian Omicron atau menolak vaksinasi Covid-19 untuk mencapai kekebalan kelompok.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, MALAYSIA - Di Malaysia sejumlah warga negara itu sengaja tertular Covid-19 varian Omicron.
Tujuannya agar segera terbentuk kekebalan kelompok (herd immunity).
Kabar itu sampai ke Menteri Kesehatan (Menkes) Malaysia Khairy Jamaluddin.
Secara tegas dia melarang rakyat Malaysia sengaja tertular virus Covid-19 varian Omicron atau menolak vaksinasi Covid-19 untuk mencapai kekebalan kelompok.
Hanya karena varian Omicron dipandang lebih ringan dan kurang mematikan.
Baca juga: 20 Gejala Utama Covid-19 Varian Omicron dan Berapa Lama Gejala Dapat Bertahan
Seperti dilansir Straits Times, Minggu (16/1/2022), Khairy mengatakan respons setiap individu terhadap virus dapat sangat bervariasi.
"Kita tidak tahu bagaimana efek virus pada pasien, apakah dia divaksinasi atau tidak, atau bagaimana sindrom 'covid panjang' akan terjadi," kata Khairy.
"Masih belum ada bukti ilmiah yang mengatakan bahwa terinfeksi varian Omicron akan memberi kita kekebalan kelompok."
“Alhamdulillah kita tahu Omicron lebih ringan, tapi bukan berarti kita harus keluar dan tertular,” ujarnya usai membuka program GO-NGO Model KK 2.0 tingkat nasional untuk mengakhiri infeksi HIV di Puskesmas Pandamaran, Minggu.
Program ini merupakan kerja sama antara pemerintah Malaysia dan lembaga swadaya masyarakat yang memanfaatkan klinik kesehatan pemerintah secara nasional untuk menjangkau dan merehabilitasi pasien yang terinfeksi HIV atau human immunodeficiency virus.
Khairy menanggapi pertanyaan tentang pernyataan ahli virologi bahwa penularan Omicron yang tinggi dan gejala yang lebih ringan dan tingkat kematian yang lebih rendah, dapat membantu membangun kekebalan kelompok di masyarakat.
Profesor Gert Van Zyl di Departemen Virologi Medis Universitas Stellenbosch di Afrika Selatan mengatakan kepada Anadolu Agency, karena penularannya yang tinggi, Omicron dapat membantu membangun kekebalan kawanan seperti yang telah diamati pada orang yang sebelumnya pulih dari virus corona, serta mereka yang telah divaksinasi.
Ketika ditanya, Khairy menegaskan telah terbukti secara ilmiah setiap infeksi Covid-19 akan meningkatkan kekebalan seseorang.
"Itu infeksi alami. Tapi jangan gunakan argumen itu untuk sengaja tertular Covid-19. Itu sangat konyol," tambahnya.
“Pesan Kementerian Dalam Negeri sederhana, jangan mau tertular Covid-19 apapun variannya. Jangan sampai tertular virus dengan sengaja,” imbuhnya.
Malaysia melaporkan 3.074 infeksi Covid-19 baru pada Sabtu (15/1/2022) tengah malam, sehingga total nasional menjadi 2.805.337 kasus, menurut Kementerian Kesehatan.
Di antara kasus baru, 319 adalah kasus impor, dan 2.755 ditransmisikan secara lokal, menurut data yang dirilis di situs web kementerian.
Malaysia juga mencatat 19 kematian akibat Covid-19 pada periode tersebut, sehingga jumlah kematian menjadi 31.781 orang.
Omicron Dianggap Ringan
Secara umum kasus infeksi Covid-19 karena varian Omicron di luar negeri meningkat cukup tajam di banyak negara.
Walau pun disebut membawa efek yang ringan, namun tidak bisa dianggap remeh.
Direktur Pasca Sarjana Universitas YARSI dan Guru Besar FKUI, Prof Tjandra Yoga Aditama mengatakan, sebagian besar kasus varian Omicron yang bergejala ringan harus dibaca dengan tiga skenario.
Pertama, meski sebagian besar kasus ringan, Tjandra menyebutkan jika hal ini belum tentu berlaku bagi orang lanjut usia.
"Kita belum tahu apakah ringan atau tidak ringan. Itu soal usia,"ungkap Tjandra dalam siaran Radio MNC Trijaya, Sabtu (15/1/2022).
Kedua, walau ringan tapi penyebaran varian Omicron sangat cepat.
Baca juga: Kepala Dinas Kesehatan DKI: Ada 725 Kasus Aktif Covid-19 Varian Omicron di Jakarta Saat Ini
Maka walau pun sebagian kecil sedang atau berat, kalau jumlah kasus sangat besar, akibatnya bisa menganggu rumah sakit dan sebagainya.
Ketiga, pada kenyataannya, varian Omicron telah menyebabkan minimal puluhan orang meninggal.
Dan banyak orang masuk ke rumah sakit.
"Walau ringan, dia bisa membuat kasus sedang dan berat di luar negeri. Dan bisa meninggal di luar negeri. Sejauh ini tidak ada di Indonesia," kata Tjandra lagi.
Di Inggris saja, Tjandra menyebutkan terhitung pada 31 Desember tahun lalu sudah melaporkan 75 orang meninggal karena Omicron.
Sumber: Straits Times/Kompas.TV/Tribunnews.com