CDC AS: Varian Omicron Sebabkan Lonjakan Rawat Inap Covid-19, Namun Kematian Lebih Rendah
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS menyatakan varian Omicron menyebabkan lonjakan rawat inap Covid-19, namun kematian lebih rendah
Editor: hasanah samhudi
Disebutkan, selama puncak gelombang musim dingin 2020-21, dari 1 Januari hingga 21 Januari tahun lalu, hingga 250.000 kasus dilaporkan setiap hari, dengan hampir 16.500 orang dirawat di rumah sakit per hari karena virus tersebut.
Baca juga: Risiko Tinggi Covid-19, CDC Amerika Serikat Tambah 22 Negara Masuk Daftar Avoid Travel
Baca juga: Covid Mengamuk, CDC Imbau Masyarakat Tak Bepergian Pakai Kapal Pesiar
Selain itu, sebut CDC, lebih dari 3.400 kematian juga dilaporkan setiap hari di seluruh negeri.
Pada puncak gelombang Delta musim gugur yang lalu, ada lebih dari 164.000 kasus yang dilaporkan setiap hari, dengan lebih dari 12.000 rawat inap setiap hari dan lebih dari 1.900 kematian yang dilaporkan.
Selama ada kasus Omicron hingga 15 Januari, kata CDC, tercatat hampir 798.976 kasus yang dikonfirmasi setiap hari dan hampir 21.586 rawat inap setiap hari.
Namun, kematian harian rata-rata 1.854, lebih rendah dari kedua gelombang sebelumnya, katanya.
"Meskipun tingkat keparahan penyakit tampak lebih rendah dengan varian Omicron, tingginya volume rawat inap dapat membebani sistem perawatan kesehatan lokal dan rata-rata jumlah kematian harian tetap substansial," tulis para peneliti CDC.
Baca juga: Buntut Temuan Omicron, CDC Rekomendasikan Usia 18 Tahun ke Atas Wajib Divaksin Booster
"Ini menggarisbawahi pentingnya kesiapsiagaan darurat nasional, khususnya, kapasitas lonjakan rumah sakit dan kemampuan untuk mengatur sistem perawatan kesehatan lokal secara memadai," kata mereka. (Tribunnews.com/UPI/Hasanah Samhudi)