Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Massa di India Bakar Gerbong Kereta, Protes terhadap Kinerja Kereta Api dalam Menyeleksi Karyawan

Massa membakar gerbong kereta api sebagai bentuk protes terjadap kinerja Kereta Api dalam menyeleksi karyawan.

Penulis: Rica Agustina
Editor: Inza Maliana
zoom-in Massa di India Bakar Gerbong Kereta, Protes terhadap Kinerja Kereta Api dalam Menyeleksi Karyawan
AFP
Asap keluar dari gerbong kereta setelah massa yang marah membakarnya di Gaya di negara bagian Bihar, India timur. 

TRIBUNNEWS.COM - Sebuah kereta api dibakar dan demonstrasi digelar di beberapa stasiun pada Rabu (26/1/2022), menandai hari ketiga kerusuhan di Bihar, India.

Massa menyerbu Persimpangan Gaya, meneriakkan slogan, dan membakar Bhabhua-Patna Inter City Express.

Dikutip dari Times of India, massa yang terdiri ratusan pencari kerja itu berjongkok di rel kereta api di beberapa tempat sehingga menghambat pergerakan kereta api di negara bagian itu, Selasa (25/1/2022).

Beberapa dari mereka terlihat melempari batu ke gerbong kereta dan membakar patung Perdana Menteri Narendra Modi.

Adapun aksi itu dilakukan untuk menentang keputusan Kereta Api yang akan mengadakan ujian seleksi calon karyawan dalam dua tahap.

Baca juga: Ahli Sebut Gelombang Omicron India Dapat Meningkat dalam Beberapa Minggu

Menurut demonstran, tahap kedua untuk seleksi akhir sama saja dengan menipu mereka yang menyelesaikan tahap pertama RRB-NTPC untuk tes berbasis komputer (CBT) yang dirilis pada 15 Januari 2022.

Dua Tersangka Ditahan, Enam Polisi Diskors

Berita Rekomendasi

Polisi Uttar Pradesh pada hari Rabu menangkap dua orang dan mengajukan kasus terhadap sekitar 1.000 orang tak dikenal sehubungan dengan dugaan kerusuhan dan pemblokiran rel kereta api di stasiun kereta api lokal oleh beberapa calon karyawan.

Dua orang yang ditangkap diidentifikasi sebagai Pradeep Yadav dan Mukesh Yadav sementara pencarian tersangka lainnya, Rajesh Sachin, sedang dilakukan, kata polisi.

Rajesh Sachin telah membuat pernyataan yang menghasut di media sosial, tambah polisi.

Baca juga: Makin Inovatif, Pasangan India Gelar Pernikahannya di Metaverse

Seorang pejabat senior polisi mengatakan kepada wartawan bahwa tampaknya tersangka telah mengambil uang dari beberapa partai politik untuk menciptakan kerusuhan.

Sebuah tim polisi telah dibentuk untuk menyelidiki dugaan tersebut.

Sementara itu, enam polisi juga diskors dengan segera karena diduga menggunakan kekerasan selama insiden yang terjadi pada hari Selasa.

Memberikan informasi kepada wartawan di Garis Polisi di Prayagraj, Inspektur Senior Polisi (SSP) Ajay Kumar mengatakan sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan beberapa polisi menggunakan kekuatan yang tidak perlu.

Polisi tersebut telah diidentifikasi sebagai Rakesh Bharti, SI Shailendra Yadav, SI Kapil Kumar Chahal dan polisi Mohammad Arif, Achhe Lal dan Durvesh Kumar.

Baca juga: Jadi Pusat Game Blockchain Pertama di India, IndiGG Raih Pendanaan 6 Juta Dolar AS

Mereka telah ditangguhkan dengan segera dan departemen segera mengambil tindakan terhadap mereka, katanya seperti dikutip India TV.

SSP mengatakan tidak ada pertengkaran antara polisi dan mahasiswa dan mereka yang mempermainkan masa depan mahasiswa tidak akan luput.

Untuk diketahui, pengangguran telah lama menjadi batu kilangan di sekitar leher ekonomi India.

Angka pengangguran yang terburuk sudah terjadi bahkan sebelum pandemi Covid-19, yaitu sejak tahun 1970-an.

Lebih dari 10 juta orang berpartisipasi dalam seleksi karyawan Kereta Api saat ini dalam persaingan hanya untuk 35.000 lowongan, menurut media lokal.

Baca juga artikel lain terkait India

(Tribunnews.com/Rica Agustina)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas