POPULER Internasional: Patung Kobe Bryant di Lokasi Kecelakaan | Fakta-fakta Krisis Rusia-Ukraina
Patung mendiang pebasket NBA, Kobe Bryant dan putrinya Gianna ditempatkan di lokasi kecelakaan helikopter yang merenggut nyawa keduanya.
Penulis: Tiara Shelavie
Editor: Miftah
TRIBUNNEWS.COM - Rangkuman berita populer Tribunnews di kanal Internasional dapat disimak di sini.
Patung mendiang pebasket NBA, Kobe Bryant dan putrinya Gianna ditempatkan di lokasi kecelakaan helikopter yang merenggut nyawa keduanya.
Meninggalnya remaja yang ditolak orang tuanya dua kali, mendapat simpati dari netizen.
Sementara itu, Tedros Adhanom Ghebreyesus dipastikan akan terpilih kembali sebagai direktur jendral WHO.
Mengenai konflik Ukraina dan Rusia, ini poin-poin yang perlu diketahui.
Berikut berita populer Internasional selengkapnya.
1. Patung Kobe Bryant Dipasang di Lokasi Kecelakaan Helikopter, Peringati Dua Tahun Insiden Fatal
Patung mendiang pebasket NBA, Kobe Bryant dan putrinya Gianna ditempatkan di lokasi kecelakaan helikopter yang merenggut nyawa keduanya, Rabu (26/1/2022).
Diketahui, helikopter yang ditumpangi Bryant, putrinya, dan 7 orang lain jatuh di Calabasas, California pada 26 Januari 2020, dua tahun yang lalu.
Patung yang menujukkan Kobe mengenakan seragam Lakers di samping Gianna yang juga mengenakan baju basketnya, dibuat oleh pematung Dan Medina.
Gianna juga membawa bola basket, pasangan ayah dan anak itu tampak saling melemparkan senyuman.
Dilansir ESPN, Medina mengatakan kepada NBC Los Angeles bahwa ia membawa patung perunggu seberat 160 pon itu ke puncak bukit di Calabasas pada pukul 4 pagi, Rabu (26/1/2022).
Baca juga: Fakta-Fakta Unik Seputar NBA Jersey Day, Kobe-LeBron Dominasi Penjualan, Jordan Ubah Tren Celana
Baca juga: Penyelenggaraan IBL 2022 di Mata Penonton yang Datang Langsung ke Hall Basket Senayan
Medina berencana memajang patung buatannya tersebut setiap peringatan tragedi dan pada hari ulang tahun Kobe.
Di bawah patung Kobe dan Gianna, Medina menuliskan nama tujuh korban lainnya dalam kecelakaan helikopter.
Diantaranya John Altobelli, istrinya Keri, dan putrinya Alyssa, Christina Mauser, Sarah Chester dan putrinya Payton, dan pilot Ara Zobayan.
Daily Mail melaporkan, puluhan orang memberikan penghormatan kepada legenda pebasket dan korban tragedi berdarah itu dengan meletakkan bunga dan memorabilia di depan patung.
2. Remaja yang Ditolak Orang Tuanya 2 Kali Meninggal Dunia, Media Sosialnya Dipenuhi Simpati Netizen
Remaja asal China yang dijual orang tua kandungnya ketika masih bayi, kemudian bertemu lagi setelah remaja tapi kembali "dilempar-lempar," kini telah meninggal dunia.
Liu Xuezhou diduga mengakhiri hidupnya sendiri pada Senin (24/1/2022).
Sebelum meninggal, remaja 17 tahun mendapat bully-an di media sosial setelah sempat bertikai dengan orang tua kandungnya.
Ia meninggalkan pesan panjang sebelum ditemukan meninggal dunia.
Kini, seperti yang dilaporkan BBC.com, akun media sosial Liu dipenuhi simpati netizen.
Banyak yang mengungkapkan kemarahan mereka terhadap kasus cyberbullying.
Baca juga: Remaja yang Ditolak 2 Kali oleh Orang Tua Kandungnya Ditemukan Meninggal Dunia, Tinggalkan Catatan
"Cyberbullying yang ia terima terlalu berlebihan bahkan untuk orang dewasa," ujar seorang netizen.
Warganet lain berharap Liu mendapat keluarga yang baik "di kehidupan selanjutnya."
"Aku harap di kehidupanmu selanjutnya kau akan mendapatkan orang tua yang melindungimu, saudara-saudara yang mencintaimu dan hidup dalam kehidupan tanpa kecemasan."
3. Jadi Satu-satunya Kandidat, Tedros Adhanom Ghebreyesus Dipastikan Terpilih Kembali sebagai Ketua WHO
Kepala Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus dipastikan mengamankan posisinya untuk periode keduanya.
Dilansir France24, pemungutan suara prosedural yang dilakukan pada hari Selasa (25/1/2022) menjadikan Tedros sebagai satu-satunya kandidat untuk pemilihan kepemimpinan pada bulan Mei mendatang.
Dewan eksekutif WHO mengadakan pemungutan suara rahasia yang menyetujui pencalonannya sebagai satu-satunya kandidat untuk jabatan direktur jenderal.
Pemimpin badan kesehatan PBB pertama yang berasal dari Afrika itu mengatakan dia sangat berterima kasih atas dukungan yang ia terima.
"Saya benar-benar kehilangan kata-kata," kata Tedros yang tampak tersentuh.
Hampir semua dari 34 anggota dewan, yang mewakili negara-negara dari seluruh dunia, mendukung pencalonannya.
Baca juga: Beda Pendapat Tedros dengan Laporan WHO: Kecelakaan Laboratorim Wuhan Mungkin Jadi Muasal Covid-19
Baca juga: Apa Bahaya Stunting pada Anak? Permasalahan Gizi Menjadi Isu Kesehatan Global Menurut WHO
Hanya tiga suara yang tidak ia dapatkan, yaitu suara perwakilan dari Tonga, Afghanistan, dan Timor Timur yang tidak hadir.
Dengan demikian, mantan menteri kesehatan dan luar negeri Ethiopia itu dipastikan akan terpilih kembali sebagai direktur jenderal.
Mei mendatang, 194 negara anggota WHO akan memberikan suara mereka dalam pemilihan direktur jenderal berikutnya.
Tedros, salah satu tokoh yang paling dikenal dari perjuangan global melawan Covid-19, mengakui bahwa masa jabatan lima tahun pertamanya "menantang dan sulit".
4. 5 Hal yang Perlu Diketahui Soal Krisis Ukraina-Rusia, Mengapa Ada Konflik?
Sekutu NATO khawatir dengan invasi Rusia, yang telah mengirimkan pasukan tambahan dan peralatan militer ke perbatasan Ukraina.
Aliansi itu menyoroti krisis ini karena pembangunan militer Rusia yang terus berlanjut di perbatasan Ukraina.
Moskow mengklaim tindakannya diperlukan untuk mengamankan kepentingan keamanan.
Rusia pun menyalahkan NATO karena merusak keamanan wilayah.
Baca juga: Konflik Ukraina-Rusia, Ini 4 Hal yang Perlu Diketahui Terkait Ancaman Sanksi Terhadap Rusia
Baca juga: Kedutaan Besar AS di Ukraina Desak Warganya Segera Pergi
Dilansir Al Jazeera, berikut adalah lima hal yang harus diketahui tentang yang terjadi dan apa yang akan terjaid selanjutnya terkait konflik Rusia-Ukraina:
Mengapa ada konflik?
Ukraina merupakan bagian dari Rusia selama berabad-abad sebelum menjadi republik Soviet.
Ukraina meraih kemerdekaan saat Uni Soviet bubar pada 1991.
Negara tersebut melepaskan kekuasaan kekaisaran Rusia dan menjalin hubungan yang semakin dekat dengan Barat.
Keputusan Presiden Ukraina untuk bergandengan dengan Kremlin, menyebabkan protes massal yang membuatnya digulingkan pada 2014.
(Tribunnews.com)