Menkes Jepang Minta Anak Usia 2 Tahun Atau Lebih Memakai Masker
Mengingat luasnya infeksi strain Omicron, arus utama infeksi bergeser ke orang tua dan anak-anak, dan infeksi berikutnya akan menyebar.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Penyebaran cepat strain Omicron berlanjut, Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Goto mengakui bahwa anak-anak di atas usia 2 tahun harus positif memakai masker untuk mencegah infeksi lebih lanjut.
"Mengingat luasnya infeksi strain Omicron, arus utama infeksi bergeser ke orang tua dan anak-anak, dan infeksi berikutnya akan menyebar. Ini bisa menjadi titik awal, dan kita harus bergerak maju.” ungkap Menteri Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan Jepang, Shigeyuki Goto (66) Jumat (4/2/2022).
Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja, dan Kesejahteraan tidak menganjurkan penggunaan masker untuk anak di bawah dua tahun, dan perlu diwaspadai apakah anak di atas dua tahun merasa pengap atau tidak.
Selain itu, 50.000 dari 200.000 orang yang dijadwalkan akan menerima akhir bulan ini untuk obat pertama "Lagevrio" atau nama generik "Molnupiravir" yang dikembangkan oleh raksasa farmasi Amerika Merck untuk mencegah keparahan infeksi telah dikirimkan pada tanggal 28 Januari lalu oleh Merck.
Sebanyak 50.000 orang telah dikirim pada tanggal 4 Februari ini, dan 40.000 orang akan dikirim lebih cepat dari jadwal pada tanggal 10 Februari minggu depan.
Vaksinasi dan masalah infeksi corona serta pengobatan di Jepang dibicarakan kalangan pecinta Jepang. Silakan bergabung lewat email: info@tribun.in gratis.
Sementara itu, Menteri Goto mengatakan bahwa kelompok kerja LDP merekomendasikan agar kaum muda kurang dari enam bulan setelah vaksinasi kedua harus dipertimbangkan untuk vaksinasi ketiga, "Apabila lebih pendek dari enam bulan. Vaksinasi interval belum diuji secara memadai dan memerlukan pertimbangan yang cermat."