Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Situasi di Perbatasan Ukraina-Rusia Makin Memanas, Indonesia Prihatin

Pemerintah Indonesia sangat prihatin dengan situasi terkini di perbatasan antara Ukraina dan Rusia.

Penulis: Larasati Dyah Utami
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-in Situasi di Perbatasan Ukraina-Rusia Makin Memanas, Indonesia Prihatin
AFP/JOHN MACDOUGALL
Demonstran menampilkan spanduk berwarna bendera Ukraina bertuliskan "Hentikan [Presiden Rusia] Putin, Hentikan perang" selama protes di Gerbang Brandenburg Berlin pada 30 Januari 2022. - Para pengunjuk rasa mengkritik pengerahan pasukan Putin di dekat perbatasan Ukraina dan menyerukan Jerman untuk lebih berperan aktif dalam membela kepentingan Ukraina. (Photo by John MACDOUGALL / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Pemerintah Indonesia sangat prihatin dengan situasi terkini di perbatasan antara Ukraina dan Rusia.

Pernyataan ini disampaikan Kementerian Luar Negeri Indonesia (Kemlu RI) lewat tweet di akun resmi Kemlu RI yang diunggah pada Senin (7/2/2022).

Dalam pernyataan itu, Indonesia juga mengimbau semua pihak menahan diri untuk menghindari konflik lewat jalur diplomasi.

“Indonesia menghimbau semua pihak untuk menahan diri dan memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi keberhasilan dialog dan diplomasi. Konflik tidak menguntungkan siapa pun,” tulis pernyataan itu.

Beberapa pemberitaan internasional menyebutkan sejumlah tentara dan peralatan tempur elite Amerika Serikat terlihat mendarat di Polandia, dekat perbatasan dengan Ukraina, Minggu (6/2/2022).

DIketahui, situasi ketegangan di perbatasan Rusia dan Ukraina makin memanas.

Baca juga: Penasihat Keamanan AS: Invasi Rusia ke Ukraina Bisa Datang Kapan Saja, Kerugian Dialami Kedua Pihak

Dilansir dari Kompas.com, sejatinya pengerahan pasukan tersebut mengikuti perintah Presiden Joe Biden, di tengah kekhawatiran invasi Rusia ke Ukraina.

BERITA REKOMENDASI

Sebuah pesawat Boeing C-17 Globemaster Angkatan Udara AS membawa beberapa puluh tentara dan alat utama sistem persenjataan (alutsista).

Ukraina juga melatih warga sipil untuk kemungkinan buruk persiapan untuk kemungkinan invasi oleh Rusia.

Anadolu Agency pada Senin (7/2/2022) menulis bahwa perwira cadangan Ukraina di bawah struktur "pertahanan teritorial" mengadakan pelatihan militer mingguan dan pelatihan lainnya untuk warga sipil.

Seorang instruktur militer berdiri di samping replika kayu senapan Kalashnikov, ketika warga sipil mengambil bagian dalam sesi pelatihan di sebuah pabrik yang ditinggalkan di ibukota Ukraina, Kyiv, pada 30 Januari 2022. - Saat kekhawatiran tumbuh akan potensi invasi oleh pasukan Rusia yang berkumpul di Ukraina perbatasan, dalam kerangka pelatihan ada kelas tentang taktik, paramedis, pelatihan tentang rintangan. Pelatihan dilakukan oleh instruktur dengan pengalaman tempur, anggota inisiatif publik
Seorang instruktur militer berdiri di samping replika kayu senapan Kalashnikov, ketika warga sipil mengambil bagian dalam sesi pelatihan di sebuah pabrik yang ditinggalkan di ibukota Ukraina, Kyiv, pada 30 Januari 2022. - Saat kekhawatiran tumbuh akan potensi invasi oleh pasukan Rusia yang berkumpul di Ukraina perbatasan, dalam kerangka pelatihan ada kelas tentang taktik, paramedis, pelatihan tentang rintangan. Pelatihan dilakukan oleh instruktur dengan pengalaman tempur, anggota inisiatif publik "Total Resistance". (Photo by Sergei SUPINSKY / AFP) (AFP/SERGEI SUPINSKY)

Pelatihan dilakukan oleh Legiun Ukraina, yaitu sebuah badan yang menyelenggarakan pelatihan militer untuk penduduk sipil bersama dengan Batalyon Pertahanan Teritorial distrik Desnianskyi, Markas Besar Pertahanan Kiev, dan Total Resistance.

Hingga berita ini diterbitkan, Tribunnews masih menunggu informasi kondisi WNI dan total WNI yang berada di Ukraina, khususnya WNI yang berada di perbatasan Ukraina dan Rusia dari Kementerian Luar Negeri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas