Hong Kong Kewalahan Hadapi Gelombang Kelima Covid-19, Kasus Berlipat Ganda 13 Kali dalam 2 Pekan
Kepala Eskekutif Hong Kong, Carrie Lam menyebut kota tersebut sedang kewalahan menghadapi serangan infeksi Covid-19, Senin (14/2/2022).
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Sri Juliati
Banyaknya orang tua yang tidak divaksinasi juga menjadi kekhawatiran tersendiri.
Baca juga: Epidemiolog Sebut DKI Jakarta Sudah Lewati Puncak Gelombang Ketiga Covid-19
Data dari otoritas rumah sakit kota menunjukkan, tempat tidur rumah sakit untuk pasien Covid-19 sudah terisi 90 persen.
Sementara fasilitas isolasi mendekati kapasitas penuh.
Kepala manajer di Otoritas Rumah Sakit Kota, Larry Lee mengatakan, Hong Kong memprioritaskan orang tua, anak-anak dan mereka yang dalam kondisi serius di rumah sakit.
Untuk semua peringatan atas gelombang pandemi terbaru, total beban kasus Hong Kong sejak pandemi pertama kali meletus adalah sekitar 24.000 infeksi, termasuk lebih dari 200 kematian, kurang dari banyak kota besar serupa lainnya.
Lam mengatakan pihak berwenang akan "tidak berusaha keras" untuk menerapkan strategi infeksi virus corona "nol dinamis" di Hong Kong, yang, seperti China daratan, berupaya untuk mengekang wabah segera setelah terjadi, berbeda dengan banyak tempat lain yang mencoba untuk hidup dengan Covid.
Baca juga: 5 Obat Covid-19 Tak Lagi Digunakan, BPOM: Belum Ada Data Uji Klinik Terkait Keamanan dan Khasiatnya
Di dalam kota, penduduk dilarang dari pertemuan publik lebih dari dua orang sementara sebagian besar tempat termasuk sekolah, gereja dan pusat kebugaran semuanya tutup.
Makan di restoran dilarang mulai pukul 18.00 waktu setempat dan kebanyakan orang bekerja dari rumah.
Pembatasan penerbangan yang ketat telah mengubah Hong Kong menjadi salah satu kota besar paling terisolasi di dunia dengan perbatasannya secara efektif disegel selama sekitar dua tahun.
Dewan Legislatif kota itu akan membahas suntikan HK$27 miliar ($3,46 miliar) ke dalam dana anti-epidemi untuk mendukung bisnis dan individu yang terkena dampak langkah-langkah jarak sosial yang ketat di kota itu, kata pemerintah dalam sebuah pernyataan.
Berita lain terkait dengan Pembatasan virus corona
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)