Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia akan Tarik Sebagian Pasukan di Perbatasan Ukraina, tapi Latihan Gabungan Masih Berlanjut

Rusia mengumumkan bahwa sebagian pasukannya akan ditarik ke pangkalan militer setelah latihan gabungan dengan Belarusia di perbatasan Ukraina.

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
zoom-in Rusia akan Tarik Sebagian Pasukan di Perbatasan Ukraina, tapi Latihan Gabungan Masih Berlanjut
AFP/GERTRUD ZACH
Gambar selebaran milik Angkatan Darat AS ini menunjukkan berbagai kendaraan taktis yang ditugaskan ke Skuadron ke-2, Resimen Kavaleri ke-2 menunggu untuk dimuat ke truk di Komando Pelatihan Angkatan Darat ke-7 Lapangan Udara Barak Mawar, Vilseck, Jerman, 9 Februari 2022. - Skuadron akan dikerahkan ke Rumania dalam beberapa hari mendatang untuk menambah lebih dari 900 anggota pasukan AS yang sudah berada di Rumania. Langkah ini dirancang untuk menanggapi lingkungan keamanan saat ini dan untuk memperkuat sikap pencegahan dan pertahanan di sisi timur NATO. Presiden AS Joe Biden mengumumkan pekan lalu bahwa ia mengirim 1.000 tentara ke Rumania dan 2.000 ke Polandia, karena Rusia menolak untuk menarik kembali pasukan yang ditempatkan di perbatasan Ukraina. (Photo by Gertrud ZACH / US ARMY / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM - Rusia mengumumkan bahwa sebagian pasukannya akan ditarik ke pangkalan militer setelah menyelesaikan latihan gabungan dengan Belarusia di perbatasan Ukraina.

Tetapi pihak terkait menegaskan bahwa latihan besar lainnya akan tetap berlanjut.

Dilansir CNN, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pasukan dari distrik militer Selatan dan Barat telah mulai kembali ke markas mereka.

Pengumuman tersebut tidak merinci di mana markas pasukan tersebut dan berapa banyak pasukan yang kembali.

Baca juga: Rusia Siap Lanjutkan Upaya Diplomasi Terkait Krisis Ukraina

Baca juga: Rusia Tidak Ingin Ukraina Bergabung dengan NATO, Ini Alasannya

Mobilisasi ratusan ribu pasukan Rusia di perbatasan dengan Ukraina.
Mobilisasi ratusan ribu pasukan Rusia di perbatasan dengan Ukraina. (YouTube)

Menurut perkiraan AS, Rusia menempatkan lebih dari 130.000 tentara di dekat perbatasan Ukraina beberapa pekan terkahir.

Peningkatan aktivitas militer di perbatasan Ukraina telah memancing kekhawatiran para pejabat dan intelijen Barat.

Ukraina pun was-was jika invasi Rusia terjadi kapan saja.

BERITA REKOMENDASI

"Unit-unit distrik militer Selatan dan Barat, setelah menyelesaikan tugas hari ini mereka akan mulai pindah ke garnisun militer mereka," kata Mayor Jenderal Igor Konashenkov dalam sebuah pernyataan yang diunggah di Facebook.

Baca juga: Ini Akar Masalah Konflik Rusia dan Ukraina yang Diperkirakan akan Perang Besok

Baca juga: Warga Ukraina Bersiap untuk Kemungkinan Terburuk: Kami Harus Berjuang untuk Diri Kami Sendiri

Suasana Bandara Boryspil International Airport, bandara utama di ibukota Kiev, Ukraina.
Suasana Bandara Boryspil International Airport, bandara utama di ibukota Kiev, Ukraina. (veryvip.ru)

Konashenkov menambahkan, bagaimanapun, latihan skala besar terus berlanjut.

Konashenkov mengatakan serangkaian latihan angkatan laut, yang melibatkan kapal permukaan, kapal selam dan penerbangan angkatan laut, sedang berlangsung baik di "daerah penting secara operasional di lautan dunia" dan di perairan yang berdekatan dengan wilayah Rusia.

"Latihan berlanjut dengan formasi dan unit militer di tempat pelatihan lain di wilayah Federasi Rusia," katanya.

"Sejumlah tindakan pelatihan tempur, termasuk latihan, telah dilakukan sesuai dengan rencana."

Baca juga: Antisipasi Serangan Rusia, WNI di Ukraina Mulai Dibagikan Peta Bunker untuk Keamanan

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba memberikan konferensi pers setelah pertemuannya dengan Ketua OSCE di Kyiv, pada 10 Februari 2022.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba memberikan konferensi pers setelah pertemuannya dengan Ketua OSCE di Kyiv, pada 10 Februari 2022. (VALENTYN OGIRENKO / X03345 / AFP)

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba menyatakan skeptis tentang pengumuman Rusia pada konferensi pers di Kyiv pada Selasa (15/2/2022).

"Berbagai pernyataan terus-menerus dibuat dari Federasi Rusia, jadi kami sudah memiliki aturan: 'Jangan dengar lalu percaya. Tapi lihat lalu percaya,'" kata Kuleba.

"Ketika kami melihat penarikan, maka kami akan percaya pada de-eskalasi."

Berita lain terkait dengan Konflik Rusia vs Ukraina

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas