Mulai Maret Karantina di Jepang 3 Hari dan Jumlah Imigran Dinaikkan Jadi 5000 Orang Per Hari
Pemerintah Jepang akan melonggarkan langkah-langkah perbatasan setelah epidemi varian virus corona baru "strain Omicron" mulai Maret mendatang.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Pemerintah Jepang akan melonggarkan langkah-langkah perbatasan setelah epidemi varian virus corona baru "strain Omicron" mulai Maret mendatang.
Karantina menjadi 3 hari terutama bagi yang telah 3 kali telah divaksinasi.
Demikian pula imigran asing yang boleh masuk ke Jepang dinaikkan dari 3500 orang menjadi 5000 orang per hari terutama dari negara-negara di mana risiko infeksi tidak tinggi.
"Namun dari negara yang tingkat infeksi masih tinggi tetap 7 hari karantina," papar sumber Tribunnews.com Rabu (16/2/2022).
Secara khusus, negara/wilayah (82 negara/wilayah per tanggal 15 Februari) yang mengharuskan migran/imigran yang kembali menunggu di fasilitas yang ditunjuk karena berisiko tinggi terinfeksi akan terus menunggu selama 7 hari, tetapi selain itu akan menjadi 3 hari, "Apalagi yang telah di vaksinasi 3 kali."
Orang yang kembali / imigran yang telah menyelesaikan vaksinasi ketiga akan memiliki masa tunggu 3 hari bahkan termasuk yang berasal dari negara / wilayah di mana risiko infeksi tinggi. Semua pemendekan menjadi 3 hari tergantung pada tes PCR negatif pula.
Selain itu, jumlah maksimum imigran akan dinaikkan dari saat ini 3500 per hari menjadi 5000 per hari.
Prosedur entri baru akan semakin sederhana pula.
Ketika memasuki negara Jepang, seperti penduduk jangka pendek dan pelajar internasional untuk tujuan bisnis, yang disetujui oleh pemerintah hingga akhir November tahun lalu, penanggung jawab penerimaan harus menyerahkan rencana tindakan kepada otoritas yang berwenang dan menjalani pemeriksaan pendahuluan.
Mulai Maret 2022 pemeriksaan pendahuluan akan dihilangkan dan tujuan pengajuan rencana akan disatukan ke Kementerian Kesehatan, Tenaga Kerja dan Kesejahteraan.
Perdana Menteri Kishida berencana untuk mengadakan konferensi pers pada tanggal 17 Februari sore untuk mengumumkan gambaran keseluruhan dari langkah-langkah mitigasi perbatasan Jepang mulai Maret 2022.
Vaksinasi di Jepang ketiga kali sedang berlangsung dan kini baru 10% penduduk atau sekitar 12 juta telah divaksinasi booster.
Diskusi mengenai perbatasan Jepang ini juga dilakukan para Pecinta Jepang dan siapa pun dapat berpartisipasi lewat email: info@tribun.in