Belanda Minta Maaf Kepada Indonesia atas Kekerasan Ekstrem saat Perang Kemerdekaan
Perdana Menteri Belanda, Mark Rutte, menyampaikan permintaan maaf atas kekerasan ekstrem yang digunakan Belanda saat perang kemerdekaan Indonesia.
Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Pravitri Retno W
AFP/BART MAAT
Perdana Menteri Belanda Mark Rutte memberikan pers untuk memperketat pembatasan Covid-19 di Kementerian Kehakiman dan Keamanan di Den Haag, pada 26 November 2021. - Belanda meminta maaf atas kekerasan yang dilakukan saat perang kemerdekaan Indonesia.
Dalam permintaan maafnya, Rutte juga meminta maaf kepada rakyat Belanda, termasuk para veteran militer.
"Hari ini kita juga harus mencatat bahwa pantas untuk meminta maaf kepada semua orang di negara kita yang harus hidup dengan konsekuensi perang kolonial di Indonesia, terkadang hingga saat ini," tambahnya, berbicara dari Brussel.
Ini berarti semua kelompok, termasuk para veteran yang pada saat itu berperilaku seperti anggota militer yang baik.
Dia mengatakan bahwa tanggung jawab untuk 'halaman hitam' sejarah negara ini bukanlah pada individu prajurit yang 'dikirim dengan persiapan yang buruk untuk misi yang mustahil' tetapi dengan pemerintah, parlemen, pengadilan dan kepemimpinan angkatan bersenjata.
(Tribunnews.com/Yurika)
Berita Rekomendasi