Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Minta NATO untuk 'Tenang'

Alexander Grushko mengatakan kepanikan negara-negara barat tentang agresi Rusia ke Ukraina sepenuhnya adalah 'fiktif belaka'.

Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Rusia Minta NATO untuk 'Tenang'
AFP/-
Pengambilan video selebaran ini diambil dan dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 17 Februari 2022, bagaimana penembak peluncur roket ganda Grad menembaki target musuh tiruan selama latihan gabungan angkatan bersenjata Rusia dan Belarusia sebagai bagian dari inspeksi Uni Pasukan Respons Negara, di lapangan tembak Obuz-Lesnovsky dekat kota Baranovichi di Belarus. - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko, sekutu Moskow, mengatakan pada 17 Februari 2022 bahwa negaranya akan siap menyambut "senjata nuklir" jika ada ancaman dari Barat, di tengah krisis di Ukraina. (Photo by Russian Defence Ministry / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, MOSKWA - Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Alexander Grushko mengatakan kepanikan negara-negara barat tentang agresi Rusia ke Ukraina sepenuhnya adalah 'fiktif belaka'.

Ia juga menilai blok NATO yang dipimpin Amerika Serikat (AS) perlu mengurangi 'histerianya'.

Pernyataan itu ia sampaikan saat berbicara dalam sebuah wawancara dengan publikasi Rusia Kommersant.

Dikutip dari laman Russia Today, Jumat (18/2/2022), Grushko menanggapi pernyataan yang dilontarkan oleh Menteri Pertahanan negara-negara anggota NATO yang bertemu pada Rabu lalu di Brussels, Belgia untuk membahas ketegangan saat ini di perbatasan Ukraina.

Secara khusus anggota blok tersebut telah menyatakan keprihatinan terkait latihan bersama yang dilakukan pasukan Rusia dan Belarus Union Resolve 2022.

Baca juga: Rusia akan Gelar Latihan Besar-besaran untuk Uji Kekuatan Nuklirnya Besok

Kegiatan militer ini dianggap oleh beberapa pihak sebagai 'langkah awal potensial' untuk melancarkan invasi ke Ukraina.

"Latihan sudah selesai, kalian bisa tenang. Unit-unit tersebut kembali ke tempat penempatan permanen mereka, seperti yang direncanakan," tegas Grushko dalam wawancara tersebut.

BERITA TERKAIT

Sebelumnya, 'nada pertemuan' para Menteri Pertahanan negara anggota NATO pada Rabu lalu berfokus pada kekhawatiran bahwa Rusia masih akan melancarkan rencana invasinya.

Meskipun ada pengumuman dari Kementerian Pertahanan Rusia pada Selasa lalu bahwa pasukan negara itu akan meninggalkan perbatasan Ukraina.

"Kami sangat prihatin dengan pembangunan militer Rusia dalam skala yang sangat besar, tidak beralasan dan tidak dapat dibenarkan di dalam dan sekitar Ukraina, serta di Belarus," kata para Menteri Pertahanan negara anggota NATO yang dituangkan dalam pernyataan resmi setelah pertemuan tersebut.

Dalam wawancara itu, Grushko menggambarkan dugaan 'peningkatan pasukan Rusia di Belarus' sebagai 'mitos'.

Ia bahkan menegaskan bahwa 'sayap timur' NATO tidak perlu dikhawatirkan.

Pada Rabu lalu, sebelum pertemuan antar Menteri Pertahanan negara anggota NATO dimulai, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menuduh Rusia 'terus membangun militer' dan mengklaim bahwa negara Barat belum melihat adanya 'de-eskalasi di lapangan'.

Tuduhan Stoltenberg adalah salah satu contoh dari tudingan terus-menerus yang baru-baru ini dilontarkan oleh para pejabat negara Barat bahwa Rusia masih berniat untuk melakukan serangan militer ke Ukraina.

Seorang pejabat senior pemerintah AS bahkan menyatakan pada Rabu lalu bahwa pasukan Rusia masih berkumpul di dekat perbatasan Ukraina.

"Rusia telah meningkatkan kehadiran pasukannya di sepanjang perbatasan Ukraina sebanyak 7.000 tentara. Rusia, pada kenyataannya secara pribadi memobilisasi untuk perang," kata seorang pejabat AS yang enggan menyebutkan namanya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas