Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Alasan Putin Perintahkan Rusia Serang Ukraina, Klaim demi Lindungi Warga Donbas

Dalam pidatonya, Putin mengungkapkan alasannya memberi perintah untuk menyerang Ukraina.

Penulis: Nuryanti
Editor: Garudea Prabawati
zoom-in Alasan Putin Perintahkan Rusia Serang Ukraina, Klaim demi Lindungi Warga Donbas
AFP/HANDOUT
Cuplikan selebaran yang tersedia pada 24 Februari 2022 di situs web resmi Presiden Rusia (kremlin.ru) Presiden Rusia Vladimir Putin berpidato di hadapan bangsa di Kremlin di Moskow. Putin mengungkapkan alasannya memberi perintah untuk menyerang Ukraina. 

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer khusus melawan Ukraina pada Kamis (24/2/2022) pagi waktu setempat.

Dalam pidatonya, Putin mengungkapkan alasannya memberi perintah untuk menyerang Ukraina.

Pidato itu muncul setelah keputusan mengakui Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk pada 21 Februari 2022 dan penandatanganan perjanjian kerja sama timbal balik antara Rusia dan dua wilayah yang memisahkan diri.

Putin menyampaikan, Rusia melancarkan invasi ke Donbas, Ukraina, karena ada permintaan bantuan.

“Situasi mengharuskan kita untuk mengambil tindakan tegas dan segera."

"Republik rakyat Donbas beralih ke Rusia dengan permintaan bantuan," ujarnya dalam keterangan yang dirilis oleh kepresidenan Rusia, seperti dikutip dari Al Jazeera, Kamis.

“Dalam hal ini, sesuai dengan Pasal 51 Bagian 7 Piagam PBB, dengan persetujuan Dewan Federasi Rusia dan sesuai dengan perjanjian persahabatan dan bantuan timbal balik yang diratifikasi oleh Duma pada 22 Februari dengan Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Luhansk, saya memutuskan untuk meluncurkan operasi militer khusus," jelas Putin.

Baca juga: Kementerian Luar Negeri Sudah Komunikasi dengan 138 WNI di Ukraina: Kondisi Mereka Aman

Baca juga: Perang Rusia-Ukraina Tak Terlalu Ganggu Ekonomi dan Pasar Modal Indonesia, Ini Alasannya

BERITA REKOMENDASI

Selain itu, Putin mengklaim ingin melindungi warga Donbas yang menjadi sasaran pelecehan dan genosida oleh pemerintah Ukraina.

“Tujuannya adalah untuk melindungi orang-orang yang telah menjadi sasaran pelecehan dan genosida oleh rezim di Kyiv selama delapan tahun."

"Dan untuk ini kami akan mengejar demiliterisasi dan denazifikasi Ukraina, serta mengadili mereka yang melakukan banyak kejahatan berdarah terhadap warga sipil, termasuk warga Federasi Rusia," terangnya.

Baca juga: 40 Warga Ukraina Tewas dalam Invasi Rusia, Puluhan Warga Sipil Mengungsi

Baca juga: Joe Biden akan Beri Sanksi Berat pada Rusia, Kutuk Serangan yang Tak Beralasan ke Ukraina

Sebelumnya, Vladimir Putin mengatakan, Rusia telah mengakui klaim teritorial republik separatis yang dideklarasikan sendiri di wilayah Donbas di Ukraina timur.

Pada Selasa (22/2/2022), Putin menyampaikan, Moskow telah mengakui kemerdekaan wilayah separatis Ukraina dalam perbatasan administratif mereka, termasuk wilayah yang dikendalikan oleh Kyiv.

“Yah, kami mengenali mereka. Dan ini berarti kami mengakui semua dokumen fundamental mereka, termasuk konstitusi," kata Putin kepada wartawan, dilansir Al Jazeera.

“Dan konstitusi merinci perbatasan di wilayah Donetsk dan Luhansk pada saat mereka menjadi bagian dari Ukraina," lanjutnya.

Baca juga: Pemerintah Diminta Jaga Harga BBM di Tengah Naiknya Harga Minyak Dunia Akibat Rusia Invasi Ukraina

Baca juga: NATO akan Aktifkan 40.000 Tentara Kemungkinan untuk Bantu Ukraina Hadapi Serangan Militer Rusia

Kepulan asap membumbung di wilayah Ukraina menyusul perintah Presiden Rusia Vladimir Putin kepada militernya agar melakukan operasi militer penuh ke Ukraina, Kamis (24/2/2022).
Kepulan asap membumbung di wilayah Ukraina menyusul perintah Presiden Rusia Vladimir Putin kepada militernya agar melakukan operasi militer penuh ke Ukraina, Kamis (24/2/2022). (YouTube Al Jazeera)

Diberitakan BBC, Putin telah meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina.

Militer Rusia menerobos perbatasan di sejumlah tempat, di utara, selatan dan timur, termasuk dari Belarus, sekutu lama Rusia.

Lalu, ada laporan pertempuran di beberapa bagian timur Ukraina.

Seorang penasihat presiden Ukraina mengatakan, lebih dari 40 tentara tewas dan puluhan lainnya terluka.

Ukraina mengaku telah membunuh 50 tentara Rusia dan menembak jatuh enam pesawat Rusia, tetapi ini belum diverifikasi.

Baca juga: UEFA Gelar Rapat Darurat Imbas Konflik Rusia vs Ukraina

Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina Pengaruhi Saham Asia dan Harga Minyak

Diketahui, Presiden Rusia mengumumkan bahwa dia mengakui kemerdekaan Donetsk dan Luhansk di Ukraina timur.

Daerah-daerah yang memisahkan diri direbut oleh pemberontak yang didukung Rusia setelah Rusia menginvasi Krimea pada 2014.

Putin melancarkan serangan itu setelah protes jalanan massal di Ukraina yang menggulingkan Presiden pro-Rusia Viktor Yanukovych.

Lebih dari 14.000 orang tewas di timur dalam konflik antara pemberontak dan pasukan Ukraina.

(Tribunnews.com/Nuryanti)

Berita lain terkait Konflik Rusia vs Ukraina

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Terkait

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas