BREAKING NEWS: Tank Militer Rusia Mulai Masuki Ibu Kota Ukraina, Warga Diminta Siapkan Bom Molotov
Pemerintah Ukraina menyerukan agar rakyat membuat bom molotov untuk mempertahankan ibu kota.
Editor: Hasanudin Aco
Pertempuran pecah di lokasi-lokasi kunci, termasuk di landasan udara di dekat ibu kota Kiev yang dikuasai pasukan Rusia dan pasukan diklaim Ukraina telah diambil alih kembali.
Baca juga: Vladimir Putin Sudah 22 Tahun Jadi Presiden Rusia, Minta Jabatannya Diperpanjang 14 Tahun Lagi
Siapkan Bom Molotov
Pasukan Rusia juga dilaporkan telah memasuki distrik Obolon di Kiev, di mana militer Ukraina saat ini memerangi mereka.
Dikutip dari Mirror, Jumat (25/2/2022), Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina dan Kementerian Pertahanan Ukraina telah meminta warga untuk tidak meninggalkan rumah mereka dan termasuk menyiapkan bom molotov.
Distrik Obolon diketahui berjarak sekitar 10 kilometer (km) dari pusat Kota Kiev.
Dalam unggahan di Twitter, kedua lembaga keamanan di Ukraina itu menyatakan,
"PERINGATAN!!! Di Obolon, musuh DRG. Kami meminta warga untuk menginformasikan tentang pergerakan peralatan! Buat bom molotov, netralkan musuh! Damailah penduduk - hati-hati! Jangan keluar rumah!".
Sementara itu, United Nations High Commissioner for Refugees (UNHCR) atau Komisioner PBB untuk Pengungsi menyakini sekitar 100.000 orang telah meninggalkan rumah mereka di Ukraina.
Dari jumlah itu, beberapa ribu orang lainnya diyakini telah meninggalkan Ukraina sejak negara tetangga Rusia menyerbu pada Kamis (24/2/2020).
"Kami meyakini bahwa sekitar 100.000 orang pasti telah meninggalkan rumah mereka dan mungkin mengungsi di dalam negeri, dan beberapa ribu telah melintasi perbatasan internasional," kata juru bicara UNHCR, Shabia Mantoo kepada AFP.
Komisaris Tinggi UNHCR, Filippo Grandi, telah menyuarakan keprihatinan serius atas memburuknya situasi dengan cepat ketika operasi militer berlangsung di seluruh Ukraina dan mendesak negara-negara tetangga untuk menjaga perbatasan mereka tetap terbuka bagi mereka yang mencari keselamatan dan perlindungan.
"Kami terus mengikuti situasi dengan cermat dan memperkuat operasi kami di Ukraina dan negara-negara tetangga," kata dia.
Ikuti perkembangan terkini invasi militer Rusia ke Ukraina dengan mengklik tautan berikut: Konflik Rusia Vs Ukraina
Sumber: BBC/Kompas.com/Mirror