Facebook Larang Media Pemerintah Rusia Jalankan Iklan dan Monetisasi
Facebook telah membatasi media pemerintah Rusia untuk mendapatkan uang di platform media sosial saat invasi Moskow ke Ukraina.
Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo
TRIBUNNEWS.COM – Facebook telah membatasi media pemerintah Rusia untuk mendapatkan uang di platform media sosial saat invasi Moskow ke Ukraina.
“Kami melarang media pemerintah Rusia menjalankan iklan atau memonetisasi di platform kami di mana pun di dunia,” kata kepala kebijakan keamanan Facebook, Nathaniel Gleicher.
Perusahaan induk Facebook, Meta, mengatakan sebelumnya pada hari Jumat bahwa Rusia akan membatasi layanannya setelah menolak perintah pihak berwenang untuk berhenti menggunakan pemeriksa fakta dan label peringatan konten di platformnya.
Baca juga: Invasi Rusia ke Ukraina: Moskow Batasi Akses ke Facebook
Jaringan media sosial telah menjadi salah satu front dalam invasi Rusia ke Ukraina, rumah bagi informasi yang terkadang menyesatkan tetapi juga pemantauan real time dari konflik yang berkembang pesat yang menandai krisis geopolitik terbesar di Eropa dalam beberapa dekade.
“Kemarin, pihak berwenang Rusia memerintahkan kami untuk menghentikan pemeriksaan fakta independen dan pelabelan konten yang diposting di Facebook oleh empat organisasi media milik negara Rusia,” kata Nick Clegg dari Meta.
Pernyataannya muncul beberapa jam setelah regulator media Rusia mengatakan pihaknya membatasi akses ke Facebook, menuduh raksasa teknologi Amerika itu menyensor dan melanggar hak-hak warga negara Rusia.
Sebelumnya, Facebook juga merilis fitur di Ukraina yang memungkinkan orang mengunci profil mereka untuk meningkatkan keamanan, menggunakan alat yang juga digunakan perusahaan setelah Afghanistan jatuh ke tangan Taliban tahun lalu.
Baca juga: Sanksi dari AS dan Eropa Diprediksi Tak Akan Pengaruhi Ekonomi Rusia
Gleicher mengatakan Facebook telah mendirikan pusat operasi khusus untuk memantau situasi di Ukraina sebagai tanggapan atas konflik militer yang sedang berlangsung.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.