Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PBB Sebut Lebih dari 50.000 Warga Ukraina Mengungsi ke Negara-negara Tetangga

Kepala badan pengungsi PBB Filippo Grandi mengatakan Lebih dari 50.000 pengungsi Ukraina telah meninggalkan negara mereka.

Penulis: Arif Fajar Nasucha
Editor: Facundo Chrysnha Pradipha
zoom-in PBB Sebut Lebih dari 50.000 Warga Ukraina Mengungsi ke Negara-negara Tetangga
AFP/DANIEL LEAL
Orang-orang, beberapa membawa tas dan koper, berjalan di stasiun metro di Kyiv pada 24 Februari 2022. - Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer di Ukraina pada hari Kamis dengan ledakan terdengar segera setelah di seluruh negeri dan menteri luar negerinya memperingatkan " invasi skala penuh" sedang berlangsung. (Photo by Daniel LEAL / AFP) 

Polandia, yang sudah menjadi rumah bagi sekitar dua juta orang Ukraina telah mempersiapkan berbagai skenario.

Wakil Menteri Dalam Negeri Polandia Maciej Wsik mengatakan bahwa negaranya siap menampung hingga satu juta orang yang mencari perlindungan.

Pada hari Kamis, Warsawa mengatakan pihaknya berencana untuk membuka sembilan pusat penerimaan di sepanjang perbatasan.

Baca juga: Soal Konflik Rusia dan Ukraina, Pemerintah Indonesia Desak DK PBB Bertindak Cegah Situasi Memburuk

Jerman juga bersiap menerima pengungsi dari 200.000 hingga satu juta orang yang mungkin melarikan diri ke Uni Eropa.

"Kami akan menawarkan dukungan besar-besaran kepada negara-negara yang terkena dampak – terutama tetangga kami, Polandia – jika terjadi pergerakan pengungsi yang besar," kata Menteri Dalam Negeri Nancy Faeser.

Walikota Berlin Franziska Giffey mengatakan bahwa ibu kota Jerman sedang mempersiapkan kedatangan para pengungsi.

"Untuk minggu depan, kami telah menetapkan tujuan untuk membahas implikasi nyata, persiapan apa yang dapat kami lakukan, terutama jika orang-orang melarikan diri dari situasi ini," kata Giffey.

Berita Rekomendasi

Di Moldova, 4.000 pengungsi tiba pada hari Kamis, pemerintah mengerahkan pusat penempatan sementara di kota Palanca dan Ocnita.

"Perbatasan kami terbuka untuk warga Ukraina yang membutuhkan transit yang aman," kata Presiden Moldova Maia Sandu.

Hongaria juga mengatakan pihaknya mengirim pasukan tambahan ke perbatasan untuk mengelola gelombang masuk, termasuk dengan memberikan bantuan kemanusiaan.

Warga Ukraina juga dapat berpergian secara gratis dengan kereta api di Republik Ceko.

Mereka hanya perlu menunjukkan paspor saat pemeriksaan tiket, kata perusahaan kereta api milik negara Ceske Drahy, Jumat.

Sementara itu, para menteri dalam negeri dari negara-negara anggota UE akan mengadakan pertemuan mendesak pada hari Sabtu untuk membahas potensi gelombang besar pengungsi dari Ukraina.

Baca juga: 5 Fakta Baru Invasi Rusia ke Ukraina: NATO Kirim Pasukan hingga Muncul Negosiasi Hentikan Perang

5 fakta baru terkait invasi Rusia ke Ukraina yang dikutip Tribunnews dari APnews:

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas