UPDATE Perang di Ukraina: Presiden Ukraina Buat Video hingga Warga Mengungsi ke Gereja
Berikut updat perang di Ukraina di mana Presiden Ukraina membuat video di depan kantornya dan warga mengungsi ke gereja di Mariopol.
Penulis: Yohanes Liestyo Poerwoto
Editor: Sri Juliati
TRIBUNNEWS.COM - Invasi Rusia ke Ukraina telah memasuki hari ketiga pada hari ini, Sabtu (26/2/2022).
Begitu banyak kejadian yang terlihat ketika pasukan Rusia telah masuk ke Ukraina.
Salah satunya adalah munculnya Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskyy dalam sebuah video yang dibuatnya sendiri.
Video tersebut memperlihatkan Zelenskyy berada di luar kantornya di Kiev.
Ia berjanji akan melawan pasukan Rusia yang bakal membanjiri Ibu Kota Ukraina tersebut.
“Aku di sini. Kita tidak akan menurunkan senjata. Kita akan mempertahankan negara kita, karena senjata kita adalah takdir kita,” ucapnya dalam video tersebut dikutip dari Aljazeera.
Baca juga: Bagaimana Volodymyr Zelensky Berubah dari Aktor Jadi Presiden dan Pimpin Masa Perang Rusia-Ukraina?
Zelenskyy menepis melalui ungkapannya dalam video terkait isu perintah darinya kepada pasukan Ukraina untuk menyerah.
“Banyak informasi palsu yang muncul di internet mengatakan bahwa saya diduga memerintahkan pasukan Ukraina untuk menurunkan senjata dan melakukan evakuasi diri,” katanya.
“Takdir kita adalah negara ini adalah tanah kita, tanah air kita, anak-anak kita dan kita akan mempertahankannya bagaimanapun caranya.”
“Ini adalah apa yang ingin saya katakan padamu. Merdeka Ukraina!,” imbuhnya.
Dalam awal video, Zelenskyy mengatakan Ukraina yang 'harus dipertahankan ini' sebagai peringatannya kepada serangan Rusia di Kiev dan kota lain di seluruh negeri yang bakal terjadi.
"Malam ini akan menjadi hari yang sulit. Banyak kota di negara kita telah diserang."
"Chernihiv, Sumy, Kharkiv, anak muda dan anak perempuan di Donbas, kota-kota yang berada di ujung selatan Ukraina dan khususnya Kiev. Kita tidak akan kehilangan ibu kota,” tuturnya.
Selain itu, dalam video tersebut, Zelenskyy juga memberikan semangat kepada pasukan garis depan yang menghadapi serangan dari Rusia.
"Saya mengamanatkan para pasukan di Ukraina. Semuanya yang berada di garis depan, saya mengatakan bahwa musuh kita akan menggunakan seluruh kekuatannya untuk meruntuhkan perlawanan, membuat kita merasa tidak terhormat, penuh kekejaman, dan tidak berperikemanusiaan."
"Malam ini, mereka akan menyerang. Kita harus mengerti apa yang menunggu kita. Kita harus bertahan malam ini," ujarnya.
Ia juga mengklaim bahwa ratusan tentara Rusia telah tewas dalam pertempuran, tetapi pada pihak Ukraina juga menelan korban jiwa.
“Misi utama kita adalah mengakhiri pertumpahan darah ini. Musuh menderita kehilangan yang banyak di mana ratusan tentara yang akan melewati perbatasan dan masuk ke negara kita telah terbunuh.”
“Tentu saja, kita juga menderita kerugian. Masyarakat Ukraina akan dengan berani melawan agresi yang terjadi dan sangat tidak mungkin untuk dibenarkan,” tegasnya.
Baca juga: Ini Sosok Tentara Ukraina yang Korbankan Diri Meledakkan Jembatan yang akan Dilintasi Tank Rusia
Selain itu, Zelensky juga menuduh Rusia menggunakan roket yang berjumlah banyak kepada rumah penduduk Ukraina termasuk taman kanak-kanak.
“Grad (roket) menghantam taman kanak-kanak di Vorzel di daerah Kiev. Uragan (roket) menghantam Okhtyrka di daerah Sumy. Peluncuran roket tersebut merusak kawasan penduduk, tempat pengungsian dan taman kanak-kanak.”
“Apa-apaan ini berperang melawan anak-anak Ukraina di taman kanak-kanak? Siapa mereka? Apakah mereka juga Neo Nazi? Atau mereka adalah tentara NATO yang menakuti Rusia,” ujarnya.
Warga Mengungsi ke Gereja
Akibat perang yang berkecamuk di Ukraina, masyarakat pun mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Salah satunya adalah gereja yang berada di pinggiran kota Mariupol di sebelah timur Ukraina.
Dikutip dari Aljazeera, gereja tersebut hampir tidak terlihat dari jalanan dikarenakan bangunan tersebut sebenarnya tidak pernah selesai dibangun.
Alasan pemilihan gereja tersebut untuk dijadikan pengungsian adalah karena terletak di bawah tanah dan kebanyakan masyarakat Ukraina adalah pemeluk Kristen Orthodoks.
Ketika invasi Rusia terjadi di hari pertama, ruangan yang berada di gereja tersebut digunakan untuk para tentara.
Kemudian digunakan pula untuk anak-anak yang tidak mengetahui maksud dari peperangan yang terjadi.
Baca juga: Invasi Wilayah Ukraina, Ini Sederet Senjata Andalan Milik Rusia
Salah satu warga yang mengungsi bernama Andriy Voytsekhovskyy dan istrinya, Viktorii mengutarakan ceritanya.
Dirinya mengatakan sebuah roket menghantam tepat di belakangnya sekitar jarak 15 meter.
Kejadian tersebut terjadi di Jack Rusell Chelse yang hanya berjarak 10 kilomerter dari garis depan pemberontak.
“Jika aku pergi keluar dengan anjingku semenit kemudian, aku akan berada di lokasi roket tersebut jatuh.”
“Sebelumnya, aku berpikir akan berada di rumah saja tetapi ternyata aku merasakan bahwa tidak ada tempat aman lagi,” ujarnya.
Sementara para pengungsi yang berada di dalam gereja selalu berdoa untuk keadaan yang lebih baik dan berharap Tuhan selalu dipihak mereka.
Diketahui, Kota Mariupol sangat dekat dengan daerah pemberontak yang membelot ke Rusia.
Selain itu, kota ini juga hancur dikarenakan diserang dari tiga sisi termasuk Laut Azov di mana kapal perang Rusia mengintai.
(Tribunnews.com/Yohanes Liestyo Poerwoto)
Artikel lain terkait Konflik Rusia Vs Ukraina