Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Negara-negara Tetangga Mulai Khawatir Diserang Rusia Setelah Berhasil Menginvasi Ukraina

Vladimir Putin akan "ingin mengembangkan kebijakan agresifnya, invasinya", kata Mateusz Morawiecki kepada harian Perancis Ouest-France.

Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Negara-negara Tetangga Mulai Khawatir Diserang Rusia Setelah Berhasil Menginvasi Ukraina
AFP/MANDEL NGAN
Aktivis memegang plakat dan bendera saat mereka berkumpul di Lafayette Square untuk memprotes invasi Rusia ke Ukraina di Washington, DC, pada 24 Februari 2022. - Presiden Rusia Vladimir Putin meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina pada 24 Februari, melepaskan serangan udara dan memerintahkan pasukan darat melintasi perbatasan dalam pertempuran yang menurut pihak berwenang Ukraina menewaskan puluhan orang. (Photo by MANDEL NGAN / AFP) 

TRIBUNNEWS.COM, POLANDIA - Perdana Menteri Polandia Mateusz Morawiecki pada Sabtu (26/2/2022) khawatir Rusia akan menyerang negaranya, Finlandia atau negara-negara Baltik setelah Ukraina.

Dia juga mendesak Eropa untuk melipatgandakan anggaran pertahanan setelah invasi Rusia ke Ukraina.

"Vladimir Putin ingin mengembangkan kebijakan agresifnya, invasinya,"  kata Mateusz Morawiecki kepada harian Perancis Ouest-France.

"Dia mulai di Georgia, sekarang Ukraina," tambahnya dikutip dari AFP.

"Target berikutnya bisa negara-negara Baltik, Polandia, Finlandia, atau negara lain di sayap timur."

Polandia merupakan bekas negara satelit Soviet dan sekarang menjadi anggota aliansi NATO, juga berbatasan dengan Ukraina.

Baca juga: Mengenal Spetsnaz Fatal Beauty, Pasukan Khusus Wanita Rusia yang Cantik-cantik Tapi Mematikan

Saat Presiden Rusia Vladimir Putin mengerahkan pasukan di perbatasan sebelum menyerang pada Kamis (24/2/2022), Polandia menyambut tambahan pasukan dari NATO yang dipimpin AS.

Berita Rekomendasi

Namun, pada Sabtu dia mengatakan.

"Kami membutuhkan tentara Eropa yang kuat."

Eropa harus meningkatkan pengeluaran pertahanan dari sekitar 300 miliar euro (Rp 4,8 kuadriliun) hingga 600 miliar euro (Rp 9,7 kuadriliun) per tahun, katanya.

"Ini bukan tidak mungkin dan itu akan membuat Eropa akhirnya memainkan peran utama," kata Morawiecki dalam wawancara yang juga diterbitkan oleh grup media regional Jerman, Funke Mediengruppe.

"Era perdamaian dan ketertiban internasional akan segera berakhir," tambahnya.

"Ini adalah ujian bagi Barat dan cara kita bereaksi terhadap ujian ini akan menentukan masa depan kita, bukan selama bertahun-tahun tetapi beberapa dekade."

PM Polandia lalu mengusulkan untuk tidak mencoret anggaran pertahanan dari aturan keuangan publik Uni Eropa, guna memungkinkan negaranya membelanjakan tiga hingga empat persen dari hasil ekonomi tahunannya untuk pertahanan setelah agresi Rusia.

Dia juga menyerukan paket sanksi berat yang belum pernah menimpa Moskwa, serta diskusi untuk membuat Eropa independen dari hidrokarbon Rusia.

"Dengan membeli minyak dan gas Rusia, kami hari ini mendanai kebijakan agresi Rusia," katanya.

Warsawa berada di garis tembak Uni Eropa karena menentang supremasi hukum Uni Eropa dan di tengah kekhawatiran atas independensi peradilannya.

Akan tetapi Morawiecki mengatakan, dia mengharapkan Komisi Eropa "tidak mengganggu kami dengan apa yang disebut prosedur aturan hukum ... karena kami saat ini membela sayap timur."

"Kami diperlakukan secara diskriminatif bahkan di masa perang. Kami tidak boleh diperlakukan seperti itu."

Khawatir PD III

Sejak awal muncul kekhawatiran Perang Dunia III (PD III) menyeruak di balik perintah Presiden Rusia Vladimir Putin melakukan invasi militer ke Ukraina.

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken semakin yakin bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin akan menyerang negara lain setelah kuasai Ukraina.

Blinken memperingatkan hal itu setelah mendapatkan sebuah gambar satelit.

Gambar tersebut memperlihatkan Rusia mengumpulkan pasukan, mobil baja dan persenjataan di perbatasan Belarusia dan Polandia.

Pengumpulan pasukan yang besar tersebut terlihat di kota Brest, Belarusia, yang berjarak 16 km dari Polandia.

“Apakah Putin mungkin akan berusaha melangkah lebih jauh dari Ukraina? Tentu saja, itu sangat mungkin,” kata Blinken saat diwawancarai ABC, Kamis (24/2/2022), dikutip dari Daily Mail.

Tetapi, Blinken menegaskan bahwa jika Putin berusaha untuk menyerang negara tetangga Ukraina seperti Polandia, Slowakia, Hungaria, dan Rumania, berarti Rusia berusaha menginvasi negara anggota NATO.

Hal itu berarti secara otomatis memancing AS, Inggris, Prancis, Kanada, dan negara lainnya dari aliansi dengan anggota 30 negara itu.

“Ada sesuatu yang kuat berdiri di jalan itu, dan itu adalah sesuatu yang kami sebut sebagai Pasal Lima,” tuturnya.

“Hal itu berarti jika ada penyerangan terhadap satu anggota NATO, berarti merupakan serangan kepada anggota NATO. Presiden (Joe Biden) telah dengan tegas mengharuskan kami mempertahankan setiap inci wilayah NATO,” ujarnya.

Blinken pun yakin ini akan menjadi pencegah yang paling kuat terhadap usaha Putin menembakkan artilerinya keluar dari Ukraina.

Rusia sendiri saat ini tengah melakukan penyerangan ke Ukraina, setelah Putin mengumumkan melakukan operasi militer ke Ukraina timur.

Disamakan dengan Hitler?

Adolf Hitler adalah  diktator Jerman yang mencetuskan Perang Dunia II Tahun era 40-an.

Hitler berambisi menguasai Eropa yang dimulai dengan menyerang negara tetangganya.

Di bawah Rezim Nazi, Hitler mengerahkan bala tentara menguasai sejumlah negara Eropa dari Polandia, Austria dan hampir  seluruh Cekoslowakia pada tahun 1939.

Namun langkah Hitler berhenti setelah sekutu Amerika dan Inggris menghentikan ambisinya menguasa Eropa.

Di media sosial, meme soal Hitler disamakan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin terus bermunculan.

Pemerintah Ukraina di twitter menampilkan meme sosok Hitler memegang Putin.

Seolah hendak mengatakan invasi Rusia di bawah Putin mirip Perang Dunia II Hitler.

Sumber: Reuters/Daily Mail/Kompas.com

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas