Fakta Terbaru Invasi Rusia ke Ukraina, Ketidakpastian Dialog Damai hingga Perekonomian Moskow
Invasi Rusia ke Ukraina baru saja memasuki hari keenam pada Selasa (1/3/2022). Berikut fakta terbaru yang perlu diketahui tentang invasi Rusia.
Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Wahyu Gilang Putranto
TRIBUNNEWS.COM - Invasi Rusia ke Ukraina baru saja memasuki hari keenam pada Selasa (1/3/2022).
Lewat tengah hari, Kyiv diselimuti suhu es yang semakin dingin.
Cuaca buruk menambah kesengsaraan Ukraina saat negara itu bersiap menghadapi serangan besar Rusia.
Dikutip CNN, berikut fakta terbaru yang perlu diketahui tentang invasi Rusia ke Ukraia sejauh ini.
Baca juga: UPDATE Invasi Rusia ke Ukraina, Lebih dari 20 Orang Terluka dalam Serangan di Kharkiv
Baca juga: Uni Eropa Buka Pintu Untuk Semua Pengungsi Perang dari Ukraina
Hari ini, konvoi Rusia dilaporkan semakin mendekati Kyiv.
Gambar satelit terbaru menunjukkan kolom militer besar Rusia, lebih dari 40 mil panjangnya.
Barisan tentara militer Rusia terlihat mencapai pinggiran Ibu Kota Kyiv.
Warga Ukraina pun bersiap menghadapi serangan intensif di Ibu Kota.
Baca juga: UPDATE Volodymyr Zelensky Tegaskan Lindungi Ukraina adalah Prioritas Utama
Baca juga: Sabuk Hitam Taekwondo Presiden Vladimir Putin Dicabut Gara-gara Rusia Invasi Ukraina
Kharkiv diserang
Pasukan Rusia telah membombardir kota terbesar kedua di Ukraina dengan roket.
Sebuah ledakan besar membuat gedung pemerintah menjadi puing-puing.
Beberapa orang tewas, kata Layanan Darurat Ukraina.
Guardian melaporkan, setidaknya sembilan orang tewas, termasuk tiga anak-anak, dan 37 lainnya terluka dalam satu hari setelah penembakan di Kharkiv, kata wali kota itu.
Baca juga: Dampak Invasi ke Ukraina, Warner Bros Hentikan Perilisan The Batman di Rusia
Lebih dari 70 tentara Ukraina tewas setelah rudal Rusia menghantam sebuah pangkalan militer di Okhtyrka, sebuah kota antara Kharkiv dan Kyiv.
Data tersebut berdasarkan telegram yang ditulis kepala wilayah tersebut.
Kekhawatiran akan perlawanan Ukraina
Para pejabat Amerika Serikat (AS) mengatakan kepada anggota parlemen dalam briefing rahasia pada Senin (28/2/2022) bahwa gelombang kedua pasukan Rusia kemungkinan akan mengkonsolidasikan posisi negara itu di Ukraina dengan jumlah yang banyak.
Dua orang yang mengetahui tentang briefing itu menuturkan diperkirakan penambahkan pasukan Rusia dapat mengatasi perlawanan Ukraina, menurut dua orang yang mengetahui briefing tersebut.
Baca juga: Damaskus Peringatkan Rusia: Amerika Bisa Pindahkan Teroris dari Suriah ke Ukraina
Rusia dituduh melakukan kejahatan perang
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menuduh Rusia melakukan kejahatan perang karena membom kota Kharkiv.
Dia mengatakan bahwa dalam lima hari, 56 serangan rudal dan 113 rudal jelajah diluncurkan di Ukraina oleh pasukan Rusia.
Pada Senin (28/2/2022), dia mengatakan pasukan Rusia "secara brutal menembaki Kharkiv dari artileri jet. Itu jelas merupakan kejahatan perang."
Rusia menyatakan bahwa mereka tidak menargetkan infrastruktur sipil di Ukraina, dan tidak ada bukti kematian warga sipil yang disebabkan oleh militer Rusia.
Baca juga: Kesaksian Mahasiswa asal Nigeria dan India, Alami Perlakuan Rasis di Perbatasan Ukraina
Ketidakpastian dialog damai
Zelensky mengatakan sedang menganalisis hasil pembicaraan Senin antara delegasi Rusia dan Ukraina di perbatasan Belarusia, yang berlangsung lima jam.
"Bisa ada negosiasi yang adil jika satu pihak tidak menyerang pihak lain dengan artileri roket pada saat negosiasi," kata Zelensky.
Baca juga: Dua Oligarki Rusia Serukan Agar Perang di Ukraina Segera Diakhiri
Seperti diketahui, pembicaraan tingkat tinggi antara Ukraina dan Rusia yang berlangsung di perbatasan dengan Belarus pada Senin pagi (28/1/2022) berakhir tanpa terobosan.
Guardian mewartakan, kedua belah pihak sepakat untuk menjaga negosiasi tetap berjalan dan putaran kedua pembicaraan dapat berlangsung dalam beberapa hari mendatang.
Perekonomian Rusia bergejolak
Bursa Efek Moskow akan tetap ditutup pada Selasa (1/3/2022) setelah nilai rubel jatuh.
Sanksi Barat telah melumpuhkan ekonomi Rusia, dan antrian panjang telah terbentuk di bank-bank karena orang-orang mati-matian mencoba mengakses uang mereka.
Baca juga: Telepon Menlu Ukraina dan Menlu Rusia, Menteri Retno Marsudi: De-eskalasi Harus Dilakukan
Namun, Guardian melaporkan pasar keuangan jauh lebih tenang hari ini.
Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 0,42 persen dan Nikkei Jepang melonjak 1,47 persen.
Rubel Rusia mendapatkan kembali beberapa pijakan setelah jatuh ke level terendah sepanjang masa, sementara dolar safe-haven melanjutkan kenaikannya terhadap mata uang utama.
Panggilan pembukaan untuk saham Eropa menunjukkan beberapa kerugian lagi tetapi tidak sedramatis Senin (28/2/2022).
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)