Negosiasi Rusia Ukraina akan Dilanjutkan Putaran Kedua, Delegasi akan Runding dengan Kepala Negara
Pertemuan yang bertujuan untuk negosiasi antara Rusia dengan Ukraina akan dilanjutkan di perbatasan Polandia-Belarusia, beberapa hari mendatang.
Penulis: Galuh Widya Wardani
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Pertemuan yang bertujuan untuk memfasilitasi negosiasi antara Rusia dengan Ukraina akan dilanjutkan di perbatasan Polandia-Belarusia, beberapa hari mendatang.
Pertemuan putaran kedua tersebut direncanakan setelah putaran sebelumnya, pada Senin (28/2/2022), antara kedua belah pihak yang telah melakukan negosiasi awal untuk mengakhiri pertempuran.
Setelah negosiasi awal berlangsung selama lima jam, masing-masing negara yang diwakili oleh delegasi, akan melakukan perundingan terlebih dahulu dengan kepala negaranya.
Informasi tersebut disampaikan oleh Kepala Delegasi Rusia, Vladimir Medinsky, setelah menggelar pertemuan negosiasi dengan delegasi Ukraina di Belarusia.
"Pembicaraan kami dengan Ukraina selam lima jam baru saja selesai."
"Pertemuan tersebut membahas semua aspek (yang berkaitan dengan konflik yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina)."
Baca juga: Konflik Rusia-Ukraina Bisa Picu Masalah Ekonomi hingga Krisis Minyak Bagi Negara Lain dan Indonesia
Baca juga: Suriah: AS Bisa Pindahkan Teroris dari Suriah ke Ukraina di Tengah Operasi Rusia
"Dari pertemuan (beberapa perwakilan) tersebut (kami) menemukan beberapa poin untuk memproyeksikan sikap bersama."
"Dan yang paling penting kami sepakat untuk melanjutkan proses negosiasi."
"Pertemuan selanjutnya akan dilaksanakan dalam beberapa hari mendatang di perbatasan Polandia dan Belarusia, kami menyetujuinya (pertemuan selanjutnya).
"Sampai saat ini, masing-masing delegasi sedang mengonsultasikan posisi negosiasi dengan pimpinan negara masing-masing," terang Medinsky dikutip dari Kompas Tv, Selasa (1/3/2022).
Pembicaraan Sempat Alot
Mengutip Tribunnews.com, dalam dialog tersebut Kiev mengecam invasi yang dilakukan Rusia.
Penasihat Kepresidenan Ukraina, Mykhailo Podolyak, mengatakan bahwa dialog yang memakan waktu lima jam tersebut sangat alot.
Baca juga: Salahkan Ukraina, Rusia Membela Diri dalam Pertemuan Darurat PBB
Bahkan dikabarkan pihak Rusia sempat menyimpang dari pembicaraan.
Delegasi Rusia mengatakan "Kami telah mengidentifikasi titik-titik tertentu dari mana kami dapat memprediksi situasi pada umumnya."
Sementara itu, delegasi Ukraina meminta agar Rusia mengakhiri serangan dan mundur.
Awal Mula Rencana Dilakukannya Pertemuan
Mengutip Al Jazeera, sebelumnya Ukraina dan Rusia sepakat untuk mengadakan pembicaraan di sebuah tempat dekat perbatasan Belarusia.
Pembicaraan tersebut merupakan kali pertamanya Rusia dan Ukraina melakukan pertemuan sejak Rusia melancarkan invasi skala penuh ke Ukraina, pekan lalu.
Baca juga: Menteri Luar Negeri Ukraina: Amerika Serikat Tawarkan Bantuan untuk Lawan Rusia
Baca juga: Spesifikasi Pesawat Antonov AN-225, Pesawat Terbesar di Dunia yang Ditembak Hancur Rusia
Dikabarkan pertemuan negosiasi tersebut diadakan tanpa prasyarat.
Awalnya Presiden Zelenskyy tidak menginginkan pertemuan dilakukan di Belarusia.
Ia kemudian mendaftarkan kota-kota seperti Warsawa, Bratislava, Istanbul, Budapest atau Baku sebagai tempat alternatif yang memungkinkan.
Meski awalnya Zelenskyy sempat menolak Belarusia sebagai lokasi untuk pembicaraan potensial.
Namun, pada akhirnya Zelenskyy menyetujui pertemuan dengan Rusia di Belarusia.
Pertemuan di Belarusia disetujui Zelenskyy, setelah sebelumnya melakukan sambungan telepon dengan mitranya dari Belarusia.
(Tribunnews.com/Galuh Widya Wardani)