Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Larang Warganya Ikut Bertempur ke Ukraina
Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno meminta warga Jepang untuk tidak berpartisipasi dalam perang di Ukraina.
Editor: Johnson Simanjuntak
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno meminta warga Jepang untuk tidak berpartisipasi dalam perang di Ukraina.
"Kami telah mengeluarkan nasihat evakuasi di seluruh Ukraina. Saya ingin Anda berhenti bepergian terlepas dari tujuan Anda," papar Matsuno Rabu ini (2/3/2022).
Jika pelamar diidentifikasi, mereka akan "diperingatkan secara individual".
Kedutaan Besar Ukraina di Jepang dalam Twitter nya menuliskan "pengalaman dalam pelatihan khusus seperti pengalaman Pasukan Bela Diri" sebagai syarat apabila mau bergabung dengan tentara Ukraina dan meminta kerja sama semua pihak.
Belakangan informasi itu telah dihapus.
"Saya membuat penawaran yang tepat ke kedutaan," tekan Matsuno yang tampaknya meminta agar twitter kedutaan Ukraina itu dihapus.
Di sisi lain, pada pertemuan gabungan seperti subkomite diplomatik Partai Demokrat Liberal (LDP) yang diadakan pada tanggal 2 Maret ini, ada suara-suara yang mengakui bahwa partisipasi orang Jepang tidak boleh dihentikan.
Pada Selasa (1/3/2022), sebanyak 70 pria Jepang termasuk 50 mantan anggota Pasukan Bela Diri Jepang dan dua veteran Legiun Asing Prancis, melamar menjadi sukarelawan agar bisa bertempur di Ukraina melawan Rusia.
Pemerintah Ukraina telah membebaskan semua orang masuk ke negaranya tanpa visa untuk bergabung bersama tentara Ukraina melawan Rusia.
Diskusi mengenai partisipasi warga Jepang di Ukraina menarik dilakukan kelompok Pecinta Jepang. Silakan bergabung dengan kirim email ke: info@tribun.in
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.