Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Rusia Tingkatkan Serangan di Kota-kota Ukraina, Kantor Polisi hingga Markas Intelijen jadi Sasaran

Rusia meningkatkan serangannya di kota-kota besar Ukraina. Kantor olisi hingga markas intelijen di Kharkiv bahkan menjadi sasaran.

Penulis: Miftah Salis
Editor: Sri Juliati
zoom-in Rusia Tingkatkan Serangan di Kota-kota Ukraina, Kantor Polisi hingga Markas Intelijen jadi Sasaran
AFP/SERGEY BOBOK
Pandangan umum ini menunjukkan balai kota Kharkiv yang rusak pada 1 Maret 2022, hancur akibat penembakan pasukan Rusia. - Alun-alun pusat kota kedua Ukraina, Kharkiv, ditembaki oleh pasukan Rusia yang menyerang gedung pemerintah setempat, kata gubernur regional Oleg Sinegubov. Kharkiv, kota yang sebagian besar berbahasa Rusia di dekat perbatasan Rusia, memiliki populasi sekitar 1,4 juta. 

TRIBUNNEWS.COM- Rusia meningkatkan serangannya di kota-kota besar Ukraina.

Kantor polisi hingga markas intelijen di Kharkiv bahkan menjadi sasaran.

Tiga orang dilaporkan terluka.

Invasi Rusia terhadap Ukraina terus terjadi.

Kendaraan besar tank dan kendaraan lapis baja Rusia melakukan konvoi menuju ibukota Kyiv.

Pertempuran pun meningkat di kota-kota besar Ukraina.

Mengutip AP News, Rusia menembaki sejumlah situs utama di Kyiv dan melakukan serangan di kota terbesar kedua yakni Kharkiv.

BERITA REKOMENDASI

Pada Selasa (1/2/2022), tembakan Rusia menghantam pusat Kharkiv, gedung pemerintahan dan struktur lainnya.

Serangan tersebut juga menewaskan sedikitnya enam orang dan melukai puluhan lainnya.

Beberapa jam kemudian, menara TV utama Kyiv dan monument Holocaust hancur dibombardir.

Lima orang tewas dan lima lainnya terluka.

Di Mariupol, pelabuhan utama di selatan Laut Azov, beberapa orang terluka akibat serangan Rusia.

Pasukan Rusia juga telah memblokir kota pelabulan Kherson.

Baca juga: Dampak Invasi ke Ukraina, Perusahaan Hentikan Penjualan dan Batasi Layanan di Rusia, Termasuk Apple

Baca juga: Puluhan Mantan Anggota Pasukan Bela Diri Jepang Siap Jadi Tentara Asing Sukarelawan di Ukraina

Pemandangan alun-alun di luar balai kota Kharkiv yang rusak pada 1 Maret 2022, hancur akibat penembakan pasukan Rusia. - Alun-alun pusat kota kedua Ukraina, Kharkiv, ditembaki oleh pasukan Rusia yang menyerang gedung pemerintah setempat, kata gubernur regional Oleg Sinegubov. Kharkiv, kota yang sebagian besar berbahasa Rusia di dekat perbatasan Rusia, memiliki populasi sekitar 1,4 juta. (Photo by Sergey BOBOK / AFP)
Pemandangan alun-alun di luar balai kota Kharkiv yang rusak pada 1 Maret 2022, hancur akibat penembakan pasukan Rusia. - Alun-alun pusat kota kedua Ukraina, Kharkiv, ditembaki oleh pasukan Rusia yang menyerang gedung pemerintah setempat, kata gubernur regional Oleg Sinegubov. Kharkiv, kota yang sebagian besar berbahasa Rusia di dekat perbatasan Rusia, memiliki populasi sekitar 1,4 juta. (Photo by Sergey BOBOK / AFP) (AFP/SERGEY BOBOK)

Serangan di Kharkiv membuat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berang.

Ia menyebut serangan rudal Rusia tersebut sebagai kejahatan perang.

“Ini teror yang jujur ​​dan tidak tersamar. ... Tidak ada yang akan memaafkan. Tidak ada yang akan lupa,” katanya.

Serangan terhadap Kharkiv berlanjut pada Rabu (2/3/2022).

Polisi hingga markas intelijen diserang Rusia.

Tiga orang terluka akibat insiden ini.

Serangan Rusia membuat atap gedung kantor polisi meledak dan membakar lantai atas.

Mengutip AP News, potongan bangunan berserekan di jalanan.

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyoroti keberanian Presiden Ukraina Vladimir Putin yang kian menjadi.

Aliansi Barat kini telah mempersenjatai kembali militer Ukraina dan menerapkan sanksi keras.

Putin dituntut untuk membayar apa yang telah dilakukannya.

“Sepanjang sejarah kami, kami telah mempelajari pelajaran ini – ketika diktator tidak membayar harga untuk agresi mereka, mereka menyebabkan lebih banyak kekacauan,” kata Biden.

Rusia ini terus dilanda sanksi internasional.

Bank terkemuka Rusia, Sberbank pada Rabu (2/3/2022) menarik diri dari pasar Eropa di tengah pengetatan sanksi Barat.

Sekitar 660 ribu orang telah melarikan diri dari Ukraina.

Sementara warga yang berlindung di bawah tanah tidak diketahui pasti jumlahnya.

(Tribunnews.com/Miftah)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas